ads1

Official Website

RAJAGALUH UNDERCOVER

PASAR DAN TERMINAL RAJAGALUH

(yzp4onb4) RAJAGALUH MAJALENGKA JAWA BARAT INDONESIA.

LOKAL SUPORT

SAS(Sahabat Abah Sukur)

OFFICIAL WEBSITE

WWW.RAJAGALUH.COM

LOKAL SUPORT

CETAK FOTO RAJAGALUH

GOAH

IKET CAKRANINGRAT RAJAGALUHAN

Showing posts with label Koleksi Lirik Lagu. Show all posts
Showing posts with label Koleksi Lirik Lagu. Show all posts

Lirik Lagu Sunda, Wina


Rajagaluh wengi ieu asa cep jempling, resep pisan pami mirengkeun lagu sundaan.
wang puter lagu sunda aya lagu  Ti Neng Wina.

Ieu Lirik laguna
===================================

Wina-"Surga Na Dampal Sampean Indung"

Surga ayana dampal sampean Indung
Nu kacida gede pisan ngandung harti
Nabisa urang neuleuman Jeung surti naon maksudna
Surga.. Ayana dampal sampean indung
Nu kacida ikhlas pisan ka nyaahna
Nabisa urang ngabales Tur sanggup mulang tarima

Share:

ebith BEAT*A ''DINA AMPARAN SAJADAH''

Darso feat ebith BEAT*A ( dina amparan sajadah )

Dina amparan sajadah abdi sumujud pasrah Diri nu lamokot ku dosa nyanggakeun sadaya-daya Dina amparan sajadah abdi sumujud pasrah Mungut pangampura gusti YA ALLAH RABBUL 'IZZATI

rumasa, kuring rumasa, hirup di nunia, pinuh ku dosa, laku lampah saka hayang, teu nyaho halal jeung haram, nu peunting ngeunah kabawakeun ku sakagawayah, teu nyaho wayah, goreng hate-goreng hate laku lampah pi omongeun wae, poho kawajiban-poho kawajiban, poho akherat gawe kuring ngan ukur maksiat, mun dielingan poho deui, mun dielingan poho deui mun dielingan YA ALLAH RABBUL 'IZZATI Hapunten Abdi.

Dina amparan sajadah ( abdi seja manjatkeun du'a)
abdi sumujud pasrah ( eui abdi kenging pangampura tinu kawasa)
Diri nu lamokot ku dosa nyanggakeun sadaya-daya (nya nya )


Insya allah ayeunamah abdi tos kenging hidayah mugia abdi tiasa janten jalmi istiqomah. Ngalereskeun laku lampah, sejak tobatan nasuha, alhamdulillah Nyanggakeun tobat abdi, mugi janten tobat nu sajati, dosa-dosa nu tos kalangkung mugi janten dosa panuntung. Jembarkeun hate, abdi hoyong janten jalmi nu sae, manfaat kangge sayada, agama, kulawarga nagara, nun gusti abdi nyanggakeun du’a.

Taya deui palumpatan taya deui pamuntangan. Nun ALLAH PANGERAN ABDI PANGERAN ANU SAJATI


Dina amparan sajadah ( abdi seja manjatkeun du'a)
abdi sumujud pasrah (eui abdi kenging pangampura tinu kawasa)
Mungut pangampura gusti ya allah rabul ijati, Munggut pangampura gusti YA ALLAH RABBUL ‘IZZATI
Hirup urang bobolokot ku dosa jeung sajaba nyanggakeun sadaya-daya




Share:

Lirik Lagu Thufail Al Ghifari

-Thufail Al Ghifari -



Lirik Lagu Thufail Al - Ghifari

DEBU BATAS PALESTINA

Di mataku kulihat fakta, menyilat sejarah dari cinta dan amarah
Pelupur dari setiap air mata tanah Anbiya
Membedah kepedihan para pujangga Alloh!! *Alloh!!!*
Penjaga batas tanah Syuhada, genggam ketapelmu hei Jundullah
Kekuatan kita akan gentarkan nyali arogansi heksagram
Hingga darah terakhir takkan terbungkam
Mereka yang menikam, provokasi batas akidah dari manipulasi Jahanam
Jenin, Grozky, Gaza hingga kecekung Kaspia
Merekam teritorial dihadapan batu para pejuang
Ketika mereka membangkang (Yahudi), dari hati Musa yang terbayar duka
Tebusi batas kebohongan warisan Samir
Hingga sadarku menembus batas stagnasi dunia
Fitnah yang tertuduh, dari seribu penipu peluru
Merangkai tanpa malu untuk rudal yang sentuh tubuh Syeikh Ahmad Yasinku
Dan air mata keluarga Rantisi, bagi kepedihan seluruh umat Islam di dunia ini
Di mataku kulihat kau (Zionis)? tersenyum sambil membunuh
Saudara kecilku yang sisakan jasad beku
40 jam berlalu untuk 3297 juta nyawa syahid di Sabra Shatila
Neraka yang cukup kau (Zionis) tawarkan,
Pintu surga yang begitu indah untuk tetap di garis depan
Perlawanan ini adalah panggilan nurani,
Bagi mereka yang mau membuka hati ceria atas tawa yang tercuri
Sesuatu yang harus kita rebut kembali,
Sesuatu yang harus kita jaga hingga akhir jaman ini.
Senapan seragam besi dan tank baja para penjajah agama
Propaganda Jahiliyah di atas media massa
Temukan hidayah dari para pewaris Intifadah
Di garis depan kutunggu kau sahabat !!!! *Kutunggu kau sahabat!!*
Yang Tak akan pernah ada perdamaian
Bagi mereka yang tak pernah mengharagai Agama kita
Menepis setiap debu di garis batas perlawanan kita !
Allohuuuu Akbar !

Yo ! cek,
Teruntuk kalian yang merindukan mereka
Yang berdiri dari kebesaran para panji-panji kemegahan Islam !
Yang menghunuskan pedang di atas kebathilan
Yang bertutur bijak membangun keadilan dan kesejahteraan
Mereka yang maniskan intisari sejarah
Cerita panjang Syuhada tanah Anbiya
Abu Bakar Ash Siddiq, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib
Hingga kebesaran Umar Bin Abdul Aziz
Lihatlah, bingkai kenangan itu kawan
Warisan dari legenda para Mujahid
Pemimpin garis depan terbaik seperti Khalid Bin Walid
Pujangga Kalimatullah yang getarkan nyali para kafir dunia
Berdiri dari pewaris Abu Barzah Bin Al Zahra, Al Mutsad bin Abi Wariq Sah, Saad Bin Abi Waqash.
Bagi Kita para penerus Intifadah ini
Generasi para penjaga batas serangan Zionis
Mimpi buruk paranoia Liberalis
Seperti ketika Salahudin Al-Ayyubi meratakan arogansi salibis
Maka, tetaplah optimis, terserah fitnah yang menyebut kita fasis atau rasis *bahkan Teroris!!*
Bagi jalan Allah yang termanipulasi kaum Hipokritis
Terjagalah hey petinggi Syuhada!
Hanya kematianlah akhir dari perjuangan kita
Bagi dunia yang tak pernah menghargai Akhlak kita
Di mataku kulihat fakta karena itulah aku enggan menyerah
Islam harus merdeka atau aku harus Syahid di Jalan Alloh !
Allohuuuuuu Akbar !!!!!!!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENCARI JEJAK

Rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu …
Apa yang kau cari dari cerita hidup yang panjang
Dari sudut syair dunia yang pastikan hilang
Adakah estetika yang lebih bijak dari keteladanan
Pengiris lukisan alam yang tak kunjung menyentuh hatimu
Ingatlah itu !
Seperti sebatang kara di padang pasir Robadzah
Di balik sebuah keterbatasan kain kaffan yg sunyi
Pada indah sketsa teduhnya sebuah kesolehan
Begitulah Abu Dzar Al Ghifari menyemai cermin tentang keteguhan
Maka maafkanlah segala kekhilafan muawiyah
Agar sudut pandang tak ciptakan noda ukhuwah
BerIstigfarlah di tiap keping kenikmatan dunia
Semoga hari-harimu penuh dengan kemuliaan ibadah
Bermunajatlah ke sudut cerita abadi tentang keTakwaan
Ada cerita menarik pada bingkai rekonsiliasi di Futu’ Mekkah
Maka pergilah ke bukit Uhud dan kenanglah sejarah itu
Jawaban ketika hawa nafsu berada di atas keImananmu
Maka kemanakah pujangga Zulfikar yang tak pernah gentar
Menjaga jejak kesadaran tanpa paranoia seperti Abu Hanifah
Ramuan hati keEmasan Ibnul Qoyyim Al Jauziah
Kemurnian terompah kaki Bilal di Surga
Terjagalah jejak-jejak kesolehan, terjagalah dalam Nikmat & Ridho Alloh …

Rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu …
Bisakah kita belajar untuk bisa merasa
Bukan hanya sekedar merasa bisa
Dari waktu dan ilmu koleksi tulang imam Syafei
Maka selamilah jejak hidupmu dalam kesabaran
Merintis nurani kepahlawanan dalam esensi kesetiaan
Ksatria-ksatria pewarna sejarah tentang harapan
Penikmat Aqidah dalam kekhusyuan amaliah ibadah
Merapatkan setiap shaf dalam 5 waktu yang khusyu
Tapi tragedi di perang Mu’tah adalah fenomena
Dan Khalid membayar kesabaran itu di perang Yarmuk
Pembuktian dari sang Saifulloh Al Maslul
Generasi awal pewaris sastra kebajikan
Yang membuka mata hati dengan tajam
Merangkai imajinasi ketepatan sebuah perjuangan
Seperti keteguhan pilihan hidup Mush’ab bin Umair
Yang teguhkan bendera Islam di atas lapisan nyawa sang ibu
Seperti wejangan lama keZuhudan Fudhail bin Iyadh
Yang getarkan hati harun Ar Rasyid untuk mengerti
Bagi hutang jejak kita pada sang Robbul Izzati
Atau PR ilmu kita terhadap kesolehan
Maka lihatlah lebih dalam dengan mendengar
Dan mengerti lebih jauh dengan menyimak
Di sudut batas ketekunan dan keteguhan
Karena hidup tak hanya selembar daun telinga
Terjagalah jejak-jejak kesolehan, terjagalah dalam Nikmat & Ridho Alloh …

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


BERITA HARI INI (KONSPIRASI)

Untuk duniaku, Untuk negeriku, Untuk bangsaku …
Untuk sahabatku, Untuk mereka yang selalu ku cintai …

Hari merintih basahi diri dan membakar kalori
Keseimbangan lemak nabati dan kontrol diri
Rangkuman kesehatan dr. Helmi
Dan siraman pagi pekat intonasi mentari meninggi
Diantara fuck Sheila on 7 dan hak asasi
Serasa prokontra idealis jadi realita hak apatis
Argumantasi pembenaran norma dan tawa negara
Berita hari ini selalu terlewati di atas cinta pemodal
Rahasia busuk industri musik dan soundrenalin .
Cadas kebisingan korporasi butakan mata anak negeri
Distorsi rahasia dokumen CIA dan G30 S PKI
Piagam kebrutalan sirat sejarah kompetisi nuklir
Kartu merah demokrasi teranulir
Di setiap jarak senjang makin bergulir
Hormon kebebasan dari intuisi salah kaprah nasional
666 fenomena bengal, lagak sok kontroversi pemodal di berandal
Di satu titik magnetic kosong rasa selongsong simpatik
Karikatur dunia yang tetap bangga menjadi munafik

Berita hari ini apa yang kan terjadi setelah hari ini
Dari atas tanah ini kutelusuri lagi
Dan tak ada satupun yang dapat ku percayai

Bayi-bayi aborsi pun terlaknat pelarian ejakulasi
Harga diri pada satu tema jual beli
Menawar kisah hormon penetrasi
Prokontra standar privasi gay dan lesbi
Ketika pilihan hidup adalah masalah benar dan salah
Keadilan hanyalah hak tradisi norma
Mengkutuk sintesis khotbah moral agama
Beri ruang pintu penjajah, fasis baru bertopeng valentine
Langkah konspirasi baru antara mossad dan istana negara
Lalu siapa berhak atur serapah ?
Ketika UMR habis di atas loyalitas waktu dan tenaga
Dan THR adalah hikmah konsumtif menjelang hari raya
Paradigma Tuhan menjadi belenggu ekonomi boneka WTC mencibir boneka Liberty
Najis sebuah parasit praktisi ekonomi, Teroris teriak teroris
Perdamaian yang terangkai samar oasis
Picik ulah penguasa tanah yang berdesis
Kru antipati jiwaku ludahi kebenaranmu

Berita hari ini apa yang kan terjadi setelah hari ini
Dari atas tanah ini kutelusuri lagi
Dan tak ada satupun yang dapat ku percayai

Ku cium aroma bangkai
Langkah Arafat dan mayat perawan Palestina
Hey dunia, mata air kompas kebenaran menggila, belantara amarah dan darah
Badut pentagon wariskan kesah
Ketika Islam menjadi target berikutnya
Setelah mayat sosialis mati di atas hepatitis moral Gorbachev
Equality yang membuat Fidel Castro melacur di selangkangan PamanSam
Cinta kesewenangan praja hampa merekah agama
Dan kontroversi Al Aqsho dibelakang apriori ibrani
Versus Arafat dan konspirasi dunia tingkat tinggi
Mungkin itu alasan Washington Control kendali Zionis
Karikatur moderenitas karikatur yang penuh strata kelas
Ketika setiap hari kian menjadi-jadi
Peta amarah tersembunyi, ruang hati air mata pertiwi
Selendang nostalgia nusantara
Pupus harapan di satu titik perbudakan dunia ketiga
Lalu apa persamaan Saddam Soeharto dan partai komunis cina ?
Semua tetap membusuk di atas kebencianku terhadap konspirasi amerika ..!

Berita hari ini apa yang kan terjadi setelah hari ini
Dari atas tanah ini kutelusuri lagi
Dan tak ada satupun yang dapat ku percayai

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

KARAVAN SENJA

Yo Muslim Forever !

Terkenanglah darah itu, mereka yang telah pergi
Terdengarkah suara itu, Panggilan yang memanggil
( Demi Alloh dan para RosulNya)
Terjaga dari segala kekufuran

Untuk mereka yang telah pergi, mereka yang telah memberikan segalanya bagi ummat ini

Peluru di depan setiap sisi barisan
Dapati harapan nyawa tak tersisa
Kota tua di setiap kebisuan deru debu
Menapaki jejak para tentara jahiliah
Terhampar di atas kenangan strategi kabal
Di atas sehelai sorban tak di kenal
Perang parang bersarang di antara peperangan panjang
Kesturi pewaris bunga-bunga Surga yang tak akan hilang
Berjuta mayat tak bersalah, anak-anak tak berdosa
Di antara hijab yang menjadi saksi kepergian para Syuhada
Altilery dari ahklak Robbani
Sejenak jingaku terpaku tak tersentuh habis batas-batas Neraka
Bocah-bocah yang menangis menatap hampa, tak tahu lagi di mana ayah dan ibu mereka
Bangkitlah singa-singa Islamku ! pikirkanlah tungganan mu sahabat
Karavan Surga telah menunggu kita
Panggilan hijrah dari sebaik-baiknya langkah
Jihad tidak dengan negosiasi
Jihad tidak dengan perundingan damai, tidak juga dengan dialog
Jihad adalah sebaik-baiknya perlawanan
Membakar peluru historis
Dari Hasan Al-Banna hingga Syekh Abdullah Azzam
Ikhwanul Muslimin hingga Al-Qaeda
Lihatlah negeri di mana saudara-saudara kita terjajah
Karena ku tak salahkan musuh yang datang dengan persiapan dan kekuatan yang matang, tetapi ketika mereka ada untuk menindas Islam, maka jalan kita adalah berJIHAD dan BANGKIT untuk tetap terjaga di jalan Alloh

Ya Alloh kuatkanlah hamba-Mu

Iringi setiap angin yang hembuskan kematian
Kini saatnya merapatkan barisan
Berdiri tegak patahkan gejolak kekufuran
Prioritas ibadah adalah pondasi utama
Pengetahhuan menjadi bekal amunisi
Ukhuwah adalah kekuatan, berdiri dari cermin Mukmin sejati
Pujangga penerus amanah Rosullulloh saw
Membakar batas air raksa jahilliah
Suatu ketika Islam berkibar dari kejayaan Robbani

Penyempurna warisan perjuangan Anbbiya
Rahmatan lill’alamin dari kekhalifahan Islamiyah
Intifadhah hingga akhir sejarah
Jenin, Gaza, Serbia, Checnya, Kasmir, Malaysia
Yerussalem, Irak, Afghanistan, Phillipina, Thailand
Kosovo, Brosni hingga Sumeria
Poso, Ambon, Pakistan, Karbala, Nigeria
Jakarta, Mekkah, Perancis, Madinah
Jihad hingga seluruh tanah Islam di dunia !
Tak ada lagi waktu yang tersia-sia kan
Genderang perang telah berkibar
Hingga tidak ada tempat bagi Zionis Yahudi dan antek-anteknya
Mengenang setiap jiwa pendaulu kita
Dari Khalid bin Walid hingga Sallahudin Al-Ayyubi dan Abdul Aziz Ar-Rantisi
Hingga titik darah penghabisan
Amal ma’ruf nahi mungkar
Karena tidak ada yang sia-sia
Tidak akan ada yang sia-sia dalam membela Islam
Allahhuu Akbar !

Allohhh .. di sini ku menghadap-Mu
Allohhh .. restuilah harapanku
Bersatulah seluruh ummat Islam !

Terkenanglah darah itu, mereka yang telah pergi

----------------------------------------------------------------------------------------------------------


SURAT UNTUK IBU

Sudahkah kau mau mengerti ? Tentang Ikhlasnya hatiku
Tentang Alloh dan kebenaranNya sentuhi ruang hatiku
Ku tak pernah bermaksud menyakitimu (ibu).
Tapi inilah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan
Nurani yang memanggil jiwaku …

Dimana aku bersandung tentang dukamu
Inilah laguku untukmu ibu
Sekedar pengharapanku agar kau tahu
Setulus kewajibanku sebagai seorang anak
Membingkai kenangan kita
Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu
Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu
Diujung pintu rumah ku berlalu
Menahan pilu tentang kehilangan dirimu
Tapi jalan hidup adalah nuansa
Nuansa yang ingin kujawab dengan kebenaran yang sempurna
Ber-antah logika yang harus kuterima
Logika dari fakta konsekuensi ujung hati yang ingin bicara
Tentang fakta, tentang realita yang kutemukan bersama cinta empunya Syurga
Bahasa kasih sayang dari keharuman Madinah
Di setiap pertarungan sisi hati yang ingin menyapa hidayah
Hidayah dari sebuah permata
Yang membakar batas peradaban dunia

Sudahkah kau mau mengerti ? Tentang Ikhlasnya hatiku
Tentang Alloh dan kebenaranNya sentuhi ruang hatiku
Ku tak pernah bermaksud menyakitimu (ibu).
Tapi inilah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan
Nurani yang memanggil jiwaku …

Salahkah aku bertanya tentang Trinitas
Atau tentang Tuhan yang kecewa kepada pohon Ara
Atau legenda sang Rasul pembohong di Antiokia
Lalu siapakah Lord dan pornografi incest dalam cerita Kejadian ?
Dan nabi seperti apakah yang telanjang di depan budak perempuan para hambanya
Seperti Apsalon yang menzinai gundik ayahnya, di depan mata seluruh Israel
Skematis rasis di pintu Samaria
Dan perempuan Kana’an yang teraskan anjing pramuria
Beri celah antara kerancuan dan kitab tercabul melebur zina
Bagi Tuhan yang bahkan masih bisa tertidur dan menangis ketakutan
Bacakanlah doktrin itu Ibu, Dogma tritunggal yang membohongi fakta
Hingga misteri laki-laki yang bersinar dari pegunungan Paran
Generasi cahaya Robbani dari revolusi suku Edar
Dan mimpi Yesaya atas kedatangan pasukan onta
Maka aku bersaksi Ibu, Diatas ketulusan hati ini
~ Bahwa tiada Tuhan selain Alloh, dan nabi Muhammad itu utusan Alloh ~

Sudahkah kau mau mengerti ? Tentang Ikhlasnya hatiku
Tentang Alloh dan kebenaranNya sentuhi ruang hatiku
Ku tak pernah bermaksud menyakitimu (ibu).
Tapi inilah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan
Nurani yang memanggil jiwaku …

-------------------------------------------------------------------------------------------


UMUR UMMAT ISLAM

Ketika fundamental adalah teroris
Dan demokrasi berorasi dalam alunan kata rangkaian iblis
Sumpah serapah untaian kata prajurit liberalis
Syair demokrasi pemecah belah Turki dan kebisuan Mekkah
Propaganda mata mata logika yang dustakan nilai aqidah
Neraka tipu daya pluralisme agama
Dari teluk Ambalat hingga fenomena Syiah versus Sunni di Irak
Terdesak dari pertikaian bidak catur yang buta terkuak
Pembakar intisari ukhuwah di atas ego golongan
Pukul rata keluguan ummat layaknya 1000 ahli Surga
Maka bersuka citalah penemu benua Amerika
Ketika pengunjung Ka’bah tak sajikan suara atas darah di Palestina
Berseteru dari misteri militansi Taliban
Sempurna dalam kerapuhan mata-mata keTaqwaan
Ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dengan ketupat lebaran
Dan Islam membunuh Islam menjadi pahala
MeReinkarnasi alasan di liang lahat slogan kekhalifahan
Penyeru batas propaganda da’wah palsu
Berdiri di antara kesombongan rohani terbalut hawa nafsu
Pemuja wadah arsitektur media kekafiran
Ketika argumentasi mentahkan cerita para salafus soleh
Dan serumpun jihad harus terpecah belah untuk satu alasan serupa
Ketika semua merasa yang paling Ahlus Sunnah wal Jamaah
Berapa lama lagi umur ummat Islam …

Hermenetika dari omong kosong logika absurd kaum orientalis
Pudarkan makna definisi jelaga retoris
Penggubris sandi alam dajjal pengkhianat historis
Membackup batas individualis teorikal para badut zionis
Untuk setiap Molotov dari setiap botol coca cola
Dan mcdonald menjadi 100% halal bersenggama
Berduet bersama Marlboro dan tafsir Al-Azhar
Berceritalah para anekdot atheis dalam kedangkalan akidah syekh siti jenar
Dari catatan putih para penghianat Tauhid
Untuk para pembual yang ikut membantai saudara Islam kami di seluruh dunia
Merubah Jenin menjadi diskotik baru berlabel anti terorisme global
Berduet bersama Ariel Sharon dan pemikiran liberal
Bumbu paling menyedihkan dari fenomena bir bintang 0% alkohol
Dan senyawa paramadina memang telah cukup membuat Islam menjadi tolol
Sengketa tanah dan minyak bumi
Batu bara membara membantai sesama propaganda atas ummat yang tak bersalah
Saat Islam membunuh Islam tak lagi menjadi prahara
Dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara
Menyayat duka setiap tetes mata aroma Intifadhoh
Lupakanlah che-guevara dan syair pagi hutan Bolivia
Ketika revolusi berarti demokrasi dan seks bebas
Membusuk bersama argumentasi Islam kiri
Episode paling mutakhir salah kaprah Mansur Fakih
Berapa lama lagi umur ummat Islam …

Hitunglah umur ummat Islam ketika langit menghitam
Di ruang hukum yang tak perlu lagi merajam
Terlupakanlah Zat yang tiupkan ruh di dalam rahim
Fotosintesa dari budaya pendusta agama Ibrahim
Saat Al-Quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu
Dari zaman kedzoliman yang asingkan setiap puing kemurnian Islam
Ketika teroris berarti Musollah dan penjaga Tauhid
Maka demokrasi mengambil tempat bersama selinting ganja & Jack Daniel
Panorama pembakar batas hewan dan manusia
Cakrawala tahajud yang tak sanggup lagi bersujud
Pada dimensi ketika poligami berarti neraka
Dan prostitusi menjadi hak asasi
Ketika kondom Fiesta menjadi solusi norma
Menjamu kapitalisme dalam retorika Syariat
Raga dari propaganda Albert Pike dan Ibnu Arabi
Lebih busuk dari argumentasi pembenaran murtad ala nafa urbach
Dan consensus hak cipta sukses racuni anak bangsa
Yang memasang jaring konsumerisme dari idiom professionalisme
Ketika nasyid sudah tak berbeda lagi dengan backstreet boys
Dan dewa 19 ternyata lebih Harokah dari syair pagi Fallujah
Senjata paradigma paling ironis
Sejak peringatan bahaya merokok ada disetiap bungkus rokok
Dan MUI belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik Alloh
Fatwakan ummat sekaligus membela selangkangan bill gates
Berapa lama lagi umur ummat Islam …


---------------------------------------------------------------------------------------


WANGI SYUHADA

Harum wangi Syuhada saat Syahid menjemputnya
Bergetar jiwa … yang mengiringinya

( Teguhkan Imanmu, Rapatkan barisan )

( Teguhkan Tauhidmu, Satukan barisan )

( Barisan Muhammad pasti kembali, Barisan Muhammad tak akan pernah mati )

( Ummat Islam Bersatulah, Berjuanglah )

Pada ceritamu kusimpan nafasku
Rangkaian kata dalam pertempuran sejati
Syahidmu adalah energi jiwaku
Kesolehan mu adalah cermin hidupku
Kau takkan pernah habis
Walau jasadmu telah membeku 1000 tahun lamanya
Kau aliri kami dalam semangat menjaga hidup dari jejak-jejak pekat
Seabadi pedang-pedang di langit
Serapat persaudaraan awan-awan di angkasa
Darah yang kau sisakan di depan mata ini
Membakar perlawanan seantero semesta
Untuk jagat raya kita bersama
Pada janji-janji Alloh untuk kesetiaan kita
Di desa-desa dalam pembantaian itu di kota-kota dalam gerilyamu
Tersisipkan cerita untuk menjadi tangguh
Pemburu seribu peluru dan mortir waktu
Kepergianmu adalah inspirasi kami

Harum wangi Syuhada saat Syahid menjemputnya
Bergetar jiwa … yang mengiringinya

( Teguhkan Imanmu, Rapatkan barisan )

( Teguhkan Tauhidmu, Satukan barisan )

( Barisan Muhammad pasti kembali, Barisan Muhammad tak akan pernah mati )

( Ummat Islam Bersatulah, Berjuanglah )

Mewangi dan menjadi wejangan abadi
Meresapi intisari hak progratif Illahi
Menyadari fitrah sebagai seorang hamba
Terbangun dari sinergi semesta dan pelajaran airmata
Menghiasi kemilau fajar dari bukit badar
Di asingkan oleh hipokritas
Tapi tetap hidup dalam ruhiyah yang berkualitas
Melegenda tanpa harus menyombongkan sejarah
Kerendahan hatimu hingga senyum ramahmu
Selalu terasa hadirmu menembus dua alam pecahkan kebisuan waktu
Masih terdengar teriakmu … “hayya bil jihad”
Kobarkan semangat kami
Masih terngiang kisahmu bangunkan malam-malam kami
Untuk kembali bersuci di seperempat malam yang sunyi
Demi masa dan anak cucu kami
Demi dzat yang hidup kami ada di tanganNya … Allohu Akbar !

-----------------------------------------------------------------------------------------------------


SURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN

Waktu tidak akan tunduk kecuali pada ia yang menantangnya

Telah sirna haus dahaga
Telah basah kerongkongan
Telah ditetapkan pahala sejati untuk mereka yang selalu terjaga
Di Jalan para pujangga peradaban nan mulia
Jalan para ksatria yang jabarkan ketegaran dengan semangat yang tak pernah lelah
Penerus warisan sejarah Robbani
Penjaga mutiara dari cinderamata para pahlawan
Pahlawan yang bertahan ketika nafsu terus berontak dan Setan terus menggoda
Bersama dunia yang terus berhias dalam belantara hawa
Yang sering juga membungkam sudut fitrah umat manusia

Kisah ini tentang kita kawan
Kita yang tegar dalam ujian peradaban
Kita yang selalu belajar bersama waktu yang terus berjalan
Kita yang merangkai kisah perjuangan kejayaan Islam yang tak boleh tenggelam
Hingga fajar keabadian menjelang
Maka jangan biarkan dirimu dibungkam
Menuju jalan–jalan kelam yang akan tumpulkan Azzam-mu

Dengarkanlah saudaraku
Suara–suara nurani yang tak dapat kau dustakan
Suara–suara yang bisikkan kerinduan para Mujahid
Irama peluru–peluru dari syahdunya panggilan Syahid
Menebar sayap perubahan dari warisan ketenangan jiwa
Yang sebenarnya

Dengarkanlah Saudaraku
Islam memanggil jiwamu
Islam memanggil jiwamu tuk kembali
Kembali pada bingkai garis kemuliaan para Syuhada
Kembali pada generasi Qur’ani yang istimewa
Yang wataknya tak dapat dipisahkan dari Al Qur’anul Karim
Yang cerminnya bertumbuh bersama originalitas kekasih Alloh teralim (Muhammad SAW)

Ya Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya Alloh lindungilah hambaMu
Inilah jalanku

Perhatikanlah ummat ini
Berevolusi bersama para Murjiah dan topeng fiqud da’wah
Di ukir dari ijtihad para mutadzilah
Di leher para khawarij harokah
Ketika voting telah sugesti intisari islam
Diantara ta’limat dan arogansi shiffin para qiyadah
Tafsir dari garis tipis antara taklid dan “sami’na wa ‘atona”
(kami dengar dan kami taat)

Dan hari ini ada ratusan opportunis berlabel Ustadz
Setelah itu saling menganggap sesat
Lalu rumuskan bendera harokah diantara sekat pekat
Kesepakatan yang tak kunjung melekat
Lalu begitu mudah lupakan makna persaudaraan dari ultimatum dua kalimat Syahadat
Berapa banyak hal yang bisa kita sepakati?
Berapa banyak jidal dan penyakit hati?
Para maniak eksistensi yang berjibaku dalam bualan
Kader inti atau kader sempalan
Pengkhianat asholah perjuangan

Maka teguhkanlah
Energi persaudaraan Islam harus kembali dikokohkan
Rangkailah nafasmu dengan debu keIstiqomahan
Yang bahan bakarnya kau dapati di setiap makanan Yaumiyah
Imunisasi As Sunnah penjaga isyarat Syariat Sang Khalik yang takkan punah

Generasi jembatan harokah
Mikroba Jihad penerus butiran dakwah
Para pemilik hak waris Salsabilah
Penyelaras energi Ukhuwah
Yang dikokohkan dari tancapan Ma’rifatulloh dan syair Al Musthofa
Yang menembus sejarah peradaban yang dipenuhi kemuliaan Syurga

Hey jiwa–jiwa yang lelah
Budak dari dahaga hatimu yang kering kerontang terbodohi dunia
Bergeraklah dengan ketenangan hati
Seperti lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami
Yang tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya
Yang mampu belajar dan mengajar
Butir–butir kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik

Ya Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya Alloh lindungilah hambaMu
Inilah jalanku

Saudaraku lihatlah bencana demi bencana datang silih berganti
Poraklah lagi negeri ini
Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap kembali
Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu sudah sedari lama menanti
Berbaris memanggil manggil

Keluarlah–keluarlah saudaraku
Dari kenyamanan mihrabmu Dari kekhusyuan I’tikafmu
Dari keakraban sahabat–sahabatmu
Keluarlah-keluarlah saudaraku
Dari keheningan Masjid mu
Bawalah roh–roh sajadahmu ke jalan–jalan
Ke pasar–pasar ke majelis dewan yang terhormat
Ke kantor–kantor pemerintahan dan pusat–pusat pengambilan keputusan
Keluarlah–keluarlah saudaraku
Dari nikmat kesendirianmu
Satukanlah hati–hati yang berserakan ini
Kumpulkan kembali tenaga–tenaga yang tersisa
Pimpinlah dengan cahayamu kafilah nurani yang terlatih
Di tengah badai gurun kehidupan

Keluarlah–keluarlah saudaraku
Berdirilah tegap diujung jalan itu
Sebentar lagi sejarah akan lewat
Mencari aktor baru untuk drama kejayaan ini
Kebenaran hakiki untuk sebuah kehidupan yang abadi…
Usah kau bersedih
Jangan kau lelah dan putus asa
Kita bergerak karena Alloh dan RosulNya
Kita berjuang juga karena Alloh dan RosulNya

Onak duri dan lubang–lubang menghampar
Jangan biarkan kisahmu terdampar
Jangan biarkan langkahmu menjadi gentar
Tidakkah kau lihat buih–buih di atas lautan
Atau bintang–bintang dilangit yang tak terbilang
Namun tidak ada yang mampu menyingkap kegelapan
Selain matahari dan rembulan
Begitulah mutiara selalu menjadi mutiara
Walau berada di antara hipokritas yang coba bungkam nurani
Di saksikan sunyi disemangatkan kesedihan
Lalu di hibur dalam janji Sang pemilik waktu dan bumi

Ingatlah ! takkan bersatu debu dari Jihad Fii Sabilillah dengan Asap Neraka Jahannam.

Allohu Akbar wa lillah ilham

------------------------------------------------------------------------------------------


SEHELAI TIRAI DEMOKRASI

Bercerita tentang kemiskinan dan setiap proporsi tentang keterbelakangan
Di sekolah ketika kau duduk membaca Pelajari setiap kata bahasa dan budaya
Mentalar setiap isi sejarah dan urgensi tentang dogma
Dari setiap kurikulum yang dustakan intisari Akidah
Lempar paradigma tentang perdamaian
Mengaliri kebenaran ke sudut pemurtadan
Senggama neraka dari percaturan modernitas
Yang palsukan makna rukun Islam diatas omong kosong pluralitas
Dongeng kebodohan kaum trinitas
Menjelma dari setiap candu yang selalu klise terbahas
Manipulasi setiap kedok toleransi
Bersembunyi diatas real type tentang cinta kasih
Boneka para kafir demokrasi
Ketelanjangan amarah sebuah nilai tentang hak asasi
Di setiap tinta ijazah yang berubah menjadi tirani konsumerisme
Instalasi otak tercuci gengsi modernitas
Di sekolah dan setiap bukti nyata kesenjangan kelas
Kebohongan pendidikan pada satu rangkaian ambisi kafir membakar batas
Antara kufar dan Mukmin sejati
Simaklah musuh-musuh Islam di sekitar kita
Itulah para nasrani dan yahudi tak henti-hentinya
Selalu coba mendustakan Syahadat kami

Yeah … Come On !

Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama disekitarmu
Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai

Yooww …

Pukul 7 pagi WIB ketika sistem mulai palsukan
Makna dari dua kalimat syahadat
Sekolah umum tidak mengajarkan kita menjadi Mukmin sejati
Rangkaian pembuta makna kemurnian Akidah
Pendusta agama diatas kompromi demokrasi
Hipokrasi dari aksiomatis kristenisasi
Mengiringi strategi dari kelicikan regenerasi partai damai sejahtera
Mantra dajjal dan boneka para yahudi
Terlaknat dari omong kosong eintokia
Barigade para setan misionaris dan pengekor nasionalis
Universalitas agama yang menjebak kawah sudut pandang tentang neraka
Maka bersyukurlah kepada militansi
Karena fanatik adalah kunci Mukmin sejati
Sekolahku adalah Tarbiyyah Islamiyah
Murrobiku adalah wali kelasku
Nabi Muhammad SAW adalah teladanku
Dan Allah SWT adalah segalanya bagiku
Maka jadilah Muslim sejati
Yang berlemah lembut terhadap sesama Islam
Dan bersikap tegas terhadap orang kafir
Dari Sehelai Tirai Demokrasi

-----------------------------------------------------------------------------------------------------


DARI ATAS SATU TANAH TEMPAT KITA BERPIJAK

Intro:
Sahabatku inilah ringkasan perasaan gundah yang pernah kau titipkan padaku.
Secara langsung atau melalui surat dan email.
Maaf, Thufail hanya bisa menjawab nya melalui syair sederhana lagu ini
Sekedar meyakinkan, bahwa Alloh tidak akan pernah memberi cobaan di luar kemampuan hambaNya.

Yo ! Tetap semangat !


Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh …

Pada setapak kehidupan ketika kau bersedih
Senandung cerita lirih hati yang tak bertepi
Pada dimensi sajak hari yang terlalu dingin
Ketika kesepian menjawab renta malam tanpa angin
Semilir hidup dan sebuah kalimat mungkin
Pada harapan ketika jiwa harus tetap berdiri
Membelai hidup yang tak memerlukan terima kasih
Maka, maafkanlah …
Hadapi hidup ini apa adanya
Hidupi hidup dengan Iman dan kesabaran
Enyahkan kejenuhan hidupmu buanglah rasa cemas
BerSyukurlah seluas langit dan bumi
Tinggalkan kekosongan harimu dalam rencana esok pada kehidupan di hari yang lain
Tanyakan pada dirimu akan kesantunan yang selalu terabaikan

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh …

Peliharalah, peliharalah senyummu agar tak menjadi palsu
Menikmati kesedihan dan menjadi tangguh
Menaklukkan pedih menjadi peluru
Bernafas seperti batu, menjadi singa dalam kejayaan matahari
Menjaga malam bersama tamaknya ibadah para rahib Rabbani
Mensyukuri semesta bersama para penjaga purnama
Menikahkan jiwa bersama Dakwah
Mencumbu cinta di dalam Jihad
Bekali perjalanan bersama Alloh dan RasulNya
Membalut hati tanpa retorika
Siapkah kau jika hari menjadi pedang dan kesempatan kedua tak lagi memilki sarang
Bertarung menjaga cinta dalam kesepian
Membunuh waktu dalam harapan
Karena lahir adalah untuk melihat kenyataan

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh …

Pada lautan airmata kita belajar
Pada kepedihan yang mendidik kita ‘tuk tak gentar
Bertahan menjadi akar, bersemi pada keteguhan yang mekar
Celakalah para humazah dan lumazah
Neraka serapah jelantah
Kebutuhan jiwa di alam barzakh
Menebar jejak misteri syafaat dan kesolehan
Pada saat setiap telusuri sahara jiwa dan keabadian
Di dekat jasad syahid Hamzah
Temukanlah Ibroh bukit Uhud dari profil mini musoiram
Begitulah sejarah menuntut kita ‘tuk bangkit kembali
Meniti tangga hari walau berulang terjatuh bangkit dan kembali terjatuh
Berdiri dan optimislah !
Karena kita adalah pewaris Rasulullah
Di ajarkan bersabar di antara lapisan batu penduduk Thoif

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh …

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


CERMIN MASA LALU

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh …

Terjaga dari nikmat hijrah
Rahmat hidayah kebesaran sang penguasa cipta
Rasio dari kualitas logika yang harumkan madinah dengan senyum putra bani Hasyim untuk sempurna
Membakar batas stagnasi jahiliah
Terjagalah hidayah kami ya Allah
Seperti ketika sinarMu memuliakan kebesaran arabia
Terantuk ku rapuh berkeludru kalbu jiwa tertunduk lesu
Dalam setiap peluh ku mengadu
Tentang betapa lemahnya diriku duhai Engkau sang penguasa Firdaus
Neraca dari keseimbangan cakrawala
Nikmat hijrah meraba air revolusi angkasa
Mengalir sempurna dari cerita tirai sejarah anbiya
Jalan yang begitu panjang iringi setiap kenangan para pejuang
Menemani langkah yang lekang ketika mataku berhenti ke belakang
Dunia dari quraisy manipulasi abu jahal membakar dari misteri sang malam dan siang
Menyulut suhu perapian neraka meronta dari kultus perapian dunia
Luruskan niatku ya Allah
Dengan restumulah kami kan tetap terjaga
Referensi nilai-nilai ibadah
Implementasi dari keheningan Syurga
Jika bukan karena engkau ya Allah
Jika bukan karena engkau ya Allah
Aku pasti kian jauh terjatuh …
Subhanallah wabihamdih …

ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu …
ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu …
Terima kasihku ya Allah, hanya padaMu …

Di setiap hari tersimpan pahala
Satu hingga sepuluh halaman tilawah
Seminimal sekali seminggu qiyamul lail
Mendirikan shalat, membayar zakat, terjaga dan berpuasa
Berhaji jika kau mampu, memuliakan setiap amal di setiap waktu
Berdzikir di tiap langkah, mengingat Allah dan setiap kebesaran rahmatNya
Muhasabah adalah filter hati, semoga kita selalu terjaga dari kelalaian hari
Akhlak adalah harga diri, Ibadah adalah harta, merekontsruksi kotornya hati dan raga
Semoga kita bukan bagian dari para ahli neraka
Karena aku tahu rizki ku takkan mungkin di ambil orang lain, karenanya hatiku tenang
Karena aku tahu amalku takkan mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku beramal Karena Allah maha mengetahui dan melihat, maka aku malu bila Allah mendapatiku bermaksiat Karena aku sadar kematian selalu menantiku, maka persiapkanlah bekal sebelum kita berjumpa dengan sang khalik
Karakteristik dari Muslim sejati, melangkah seperti kemuliaan para Syuhada
Percayalah selalu sahabat, Allah selalu ada beserta kita

ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu …
ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu …

Menebar cahaya indahnya keAgunganMu …
Menebus harga kerapuhan masa laluku …
Air mata di setiap harga mati hidupku …
Tuk restuMu agar ku tetap terjaga …

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



DARI GERAKAN KE NEGARA

Di bangun dari bahan dasar sebuah gerakan
Sebuah gerakan menuju perubahan

Ketika gerilya sudah harus menampakkan diri ke permukaan mainstream
Maka sampaikan salam ini ke setiap molotov dakwah
Barisan revolusi Islam mulai mengejawantah
Walau harus di ancam ribuan polisi neraka

Di titik ruang komunikasi sel–sel perkumpulan Syurga
Terekonstruksi dari energi akar Madinah
Di bangun dari bahan dasar sebuah gerakan
Oasis dari bayangan Uhud hingga FIS di Aljazair yang takkan terlupakan

Beginilah waktu telah mengajarkan kami dengan baik
Untuk tidak pernah percaya pada barisan kafir dan munafik
Di atas taruhan demokrasi dan belenggu konfrontasi casuistic
Ancaman demokrasi parasit dan monopoli politik

Dari saham Sabra Shatilla hingga Bosnia Herzegovina
Sejarah telah memaksa kami menyusun ulang agenda perjuangan manusia
Di mulai dari gerakan ke negara
Lalu berakhir pada kebangkitan peradaban yang mulia
Khilafah Islamiyah, Islam pasti kembali berjaya

Fase demi fase
Titik kaderisasi regenerasi barikade
Antisipasi dari invasi bangsa simpanse
Kaum Qabbalah tereportase
Kualitas Tarbiyah adalah kualitas pilihan

Ekosistem dari lokomotif ketaqwaan
Lahir dari gejolak kebangkitan perlawanan
Menuju bab konsolidasi
Maka komunikasi adalah tulang punggung resistensi

Selamat datang di negeri pecundang
Negeri dari rekayasa perang para pembangkang
Dan hunusan pedang Fira’un yang berpetualang bersama neraka datasemen 88
Dalam hipokritas pancasila dan inteligen negara

Dalam kolosal para maniak terror dan raja provokator
Yang sugesti 6 milliar rekonstruksi istana bogor
Dan orator pers hanya mampu menjadi kompor komrador tirani agar tak terlihat kotor

Rasakanlah jejak revolusi yang mulai menghampiri
Pembakar sandiwara ilusi demokrasi
Dari rotasi rumus hak pilih dan konspirasi
Untuk kita yang bernafas dalam sangkar para tirani

Sejak fundamental berarti cacat mental
Maka kita memang telah di pimpin oleh kebohongan massal
Monopoli modal agentur internasional
Yang rubah setial mall menjadi lembaga sensor aqidah nasional

Radikalisme dan reaksioner
Fiksi rekayasa control moneter
Pabrik baru para parasit sekuler
Undang-undang anti teroris dalam seranta pejabat teler

Menggalau dalam doktrinasi internal konflik picu sumbu riotik
Undang–undang patetik dan lusinan casuistic
Risau pisau parau agenda Mason mulai mengacau

Rekayasa semit dan isu teroris rangkai pecahan amoeba kontra fasis
Materialis yang telah merubah dalai lama pada kedangkalan nihilis
Perumus tinja humanis yang membantai lusinan syuhada dengan sangat demokratis
Begitu praktis hujatan egosentris yang meramu najisnya para atheis

Hey engkau pewaris syair Baitul Maqdis
Yang bertahan di antara tekanan fitnah dan isu teroris
Terbelenggu poros prejudis dari para fasis yang berteriak fasis …
Bertahanlah karena Allah beserta kita !

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


BERGABUNG BERSAMA KAFILLAH

Jiwamu adalah peluru Hatimu adalah perisainya

Kalkulasikanlah kenyataanlah ini otobiografi skenario demokrasi
Rumusan koleksi sejarah laut Mati
Hingga pembantaian fakta di bingkai nuansa Pagi
Sebusuk ceramah pengkafiran kasus misteri Pesantren Az-Zaytun
Buahkan sandi perjuangan palsu
Persis dengan senyawa omong kosong janin Lemkari
Membabat prasangka ortodok Syiria
Yang membuat Plato mendominasi Al-Quran di Konsili Nicea
Cerminan argumentasi mutakhir pembodohan reinkarnasi Saulus

Lupakanlah ruh para Mujahid ?
Ketika Yaser Arafat adalah syahid dan syekh Ahmad Yasin menjadi teroris
Mungkin itu yang membuat butiran peluru di tubuh Hasan Al banna terlupakan
Dan Gamal Abdul Naser berhak menjadi sejarah sandirwara smack down

Maka kami takkan berakhir meski telah hitam warna angin dan air
Walau tubuh terkoyak bersama seribu mortir
Walau terlemparkan ‘tuk kesekian kali lagi
Belasan luka memar darah mengalir dari hidung kepala serdadu kuffar
Mata hati membuta
Gelora perjalanan menunggu waktu hempaskan Neraka
Lalu kembali pada tangan mungil para pemberani
Untuk sekali lagi dilentingkan ketapel kayu
Karena kami adalah peluru yang lahir dari tonggak bumi
Hidup untuk menjadi saksi, melintas sejarah para pemegang risalah
Hingga tiba satu episode lain, saat tanah ini makin merana
Karena kami adalah doa dari batu pembakar mimpi
Setia memegang Kabbah sabar mengiringi mentari senja
Menemani kepalan tangan para jundi kecil yang melintasi teriknya matahari
Dari tanah yang diberkati, penjaga Tauhid pada nilai keagungan tertinggi
Untuk keyakinan kami yang meluluhlantahkan semua peradaban dunia

Penyiram taman-taman keluhuran Penghias Surga-Surga kepahlawanan

Tanyakanlah tentang kami
Pada rumah-rumah negeri Syam dan taman-tamannya
Pada negeri Irak dan pedesaanya, Andalusia dan gedung-gedungnya
Keemasan negeri Mesir dan lembah-lembahnya
Pada jazirah Arabia dan padang Saharanya
Tanyakan tentang kami pada dunia dan penghuninya
Pada padang-padang Afrika hingga tanah-tanah subur negeri Ajam
Padepokan-padepokan negeri Persia hingga lereng-lereng Kaukasus
Pada kegersangan Kongo dan sepanjang sungai Loire
Hingga lembah-lembah sungai Danube

Pada setiap jengkal tanah di bumi, di setiap pemukiman di kolong langit ini
Pada mereka semua terekam berita tentang kepahlawanan kami
Pengorbanan dan jasa-jasa kami, kebanggaan dan peninggalan-peninggalan kami
Ilmu pengetahuan dan keindahan seni kami

Pernahkah kalian kenal dunia yang mulia dan lebih terhormat
Yang lembut dan lebih berkasih sayang, yang lebih agung dan lebih dahsyat
Lebih unggul dan lebih cerdas daripada kami
Di saat bumi tersesat dalam gelapnya Abu Lahab, kami tegakkan timbangan keadilan

Di antara angkuhnya tongkat-tongkat Abu Jahal, kami bangun gedung ilmu pengetahuan
Di saat orang mencampakkan ilmu dari rumah mereka, kami deklarasikan persamaan
Di saat manusia menyembah para raja dan Tuhankan kebohongan
Kami hidupkan hati manusia dengan iman
Kami hidupkan akal manusia dengan pengetahuan
Kami hidupkan umat manusia dengan kebebasan dan peradaban

Kami bangun kota Kuffah, Basrah, Kairo dan Baghdad
Kami bangun peradaban Syam, Iraq, Mesir dan Andalusia
Kami dirikan Baitul Hikmah, Madrasah Nizhamiyah
Universitas Cordova hingga Universitas Al-Azhar
Kami bangun dan makmurkan Masjid Al-Umawi
Kubah Al-Sahra, Sirraman ra’a, Al-Zahra, Al-Hambra, Sultan Ahmad dan Taj Mahal

Maka terhiburlah setiap insan yag mengunjunginya
Kami telah mengajar pada penduduk bumi tentang arti hidup yang sebenarnya
Kamilah guru mereka, kami orang Islam … dan kami bukan TERORIS !

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



AZZAM JIHAD

Teguhkan azzam peluru tauhid deklarasi aqidah sejati pecinta syahid
Qalbu adalah raja bagi setiap sisi manusia
Penjawab di akhir halaman depan pintu siksa
Mata telinga dan jiwa
Ratakan rasa ketika setiap hal pasti kan ditanya
Di sana di alam Barzah
Pertanggungjawaban di depan penguasa Jannah
Pujian dan doa teragung
Syair sejarah parang di setiap relung, merenunglah .. merenunglah
Tataplah dua pusaka dan siroh emas Jundulloh
Yang titipkan surat di atas dua warna
Hitam pena para ulama dan merah darah para syuhada
Yang kau miriskan terkelabui hati yang buta
Hati yang slalu salah mengartikan cinta
Cinta yang lahir di antara dua rasa sketsa akhirat atau ketololan dunia
Bijakkah ketika kata meraba tutur ? harta terindah dibalik tafakur
Keikhlasan jundi yang tak mudah tersungkur bersama buah zikir yang teratur
Bercerminlah agar kau terjaga dari futur
Bercerminlah agar kau tidak menjadi bagian para ahli kufur

Bulatkan tekad bersama ilmu, Perjuangkan Islam tegakkan Tauhid

Mushaf dan pedang antara cinta dan ketegasan
Rahmat semesta dari harta Surga yang tak terkira
Yang membuat seuntai ketapel menjadi lebih bermakna
Warna-warna batu dan air mata
Ketika jihad menjadi bingkai sejarah terindah
Bagi para pewaris ummat pilihan Allah Swt
Sang dzat Maha pemutar balik Hati dan Hidayah
Hey pujangga fajar penyair pagi yang gigih
Petapa hari penakluk matahari
Kesetiaan di ujung senja yang awali malam dengan tiga rokaat
Dan tekuni malam dengan muhasabah yang ketat
Pekat jiwa yang tersesat terjawab bersama 5 waktu dalam manfaat
Maka berdirilah dalam hidangan puncak Al-Anfal
Yang menghibur rasa atas harga diri An-nisa
Cinta yang dimulai dengan La illa ha ilallah
Maka bertekunlah dalam ilmu pengkaji waktu dalam syariat yang utuh
satu menyeluruh
Hingga semangat ini dapat meratakan leher-leher sang pemfitnah
Satu hari yang lebih baik dari 70 tahun ibadah

Bulatkan tekad bersama ilmu, Perjuangkan Islam tegakkan Tauhid

------------------------------------------------------------------------------------------



DEMOCRAZY

Di dalam hati ku bertanya kegilaan ini
Menusuk sanubari menikam asa dan butakan nurani

Nafas degradasi peradaban zaman
Ketika para Samiri semakin bebas berkeliaran gentayangan
Dalam percaturan Aqidah sempalan Kombinasi majas liberal dan logika sompral
Kaderisasi Abdullah bin Ubay bin Saba bin Dajjal
Cangkok modernitas dari kupasan sinetron berlabel dakwah abal-abal
Kacung dollar yang coba ambil alih kapitalisme Dan pembodohan serial sinetron dalam skenario para pembual
Lalu akhiri setiap chapter Tauhid dengan kuburan meledug
Mayat penuh belatunglah, kecoalah, cacinglah
Penuh lintahlah lalu bau busuk dan sampah
Sama persis seperti aqidah para Kurawa
Yang caplok sengketa beras bulog
Dari blok konsumerisme rapelan anggota dewan dan prestasi jeblok
Tidak beda dengan bisnis VCD porno grosiran Glodok
Terkombinasi dalam dana illegal kemunafikan pemilu elit-elit bolot mencolok seronok
Mengambil kesempatan dalam kesempitan
Lalu lempar retorika dengan tampang sok menawan
Mengkonsumsi wacana democrazy para legislatif
Dan air lendir kamar hotel sebagai rileksasi alternatif
Kacung zionis yang coba berlaga hanif
Sambil back up prostitusi progresif
Jaringan mafia kemunkaran yang makin atraktif
Hak asasi seperti apa sih yang kalian maksud?
Ketika media jerumuskan propaganda
Mengupas bangkai dan memonopoli sajadah
Menyerang ulama lalu dustakan agama
Persis seperti dusta besar konspirasi yang coba bungkam
Keteguhan Ba’asyir dan poligami Abdullah Gymnastiar

Chorus :
Hati-hati Freemasonry
Terbangun dari rotasi konspirasi
Energy hirarki para tirani
Kamuflase hak asasi

Skenario pirasi pion konsumerisme klub rotari
Voting tentang prostitusi dan hak asasi
Atas nama kebenaran dari kacamata demokrasi
Undercover !
Agenda tersembunyi ini takkan bisa di barter
Mulai dari isu anti poligami yang di buat santer
Di carter dari kepentingan fenomena anti teroris ala para Crusader
Jual beli saham ibu pertiwi untuk devisa dari percaturan departemen maksiat dalam negeri
“Playboy” takkan mati !
Sejak nurani “Dewan Pembantaian Rakyat”
Membungkam poros indosat
Di atas saham generasi kami
Yang di jual dari riba korupsi BUMN dan MTV
Moralitas ejakulasi dana rapelan bumbu kolesterol pilkada dari kurs busway dan tradisi Banjir Jakarta
Imbas invasi kapitalisme dataran tinggi rasuki daerah
Villa pariwisata dan devisa bisnis ejakulasi merajalela
Retorika bagi hasil dan bunga bank
Topeng pemodal berwatak Hitler yang makin edan
Maka apa arti RIBA ?
Sejak slogan syariah masih terlalu lugu tuk sterilkan Bank Indonesia dari intervensi IMF
Bercampur bersama asset keuntungan jaringan film BF
Bensin fatwa haram departemen agama
Yang menjilat ulang ludah bisnis minuman keras
Atas nama bea dan cukai departemen perdagangan dan kemajuan pariwisata
Persis seperti para munsyid yang mengumpulkan dana untuk Palestina
Atas nama Jihad dan Dakwah
Sambil menunda waktu Sholat tepat waktu ketika Adzan tiba
Atas nama fiqud dakwah atau takut kehilangan massa
Mengaku aktivis dakwah sambil memelihara Taghut yang tak ada habisnya

Chorus :
Hati-hati Freemasonry
Terbangun dari rotasi konspirasi
Energy hirarki para tirani
Kamuflase hak asasi

Bicara soal zionis dan dakwah atas nama gerakan reformis
Perhatikan kelakar para aktivis mulai prejudis, ironis, opportunis
Pakai bendera Palestina dimana-mana
Bicara Jihad Fi Sabilillah
Tapi disuruh nikah malah nawar ukhti dibatas waktu kuliah
Akhwat kok di order ( emangnya mikrolet )
Nggak usah ngomong jihadlah, jihad yang aduhai aja nggak berani
Gimana mau bicara jihad kaya di Palestina
Ya tapi akhirnya ada juga yang berani walimah
Tapi ya gitu lah ngaji pulang ngaji pulang habis walimah hilang
Realita mulai samakan Tuhan dengan uang
Kalau tidak dia bakal hengkang
Ngambek kaya Gamal Abdul Naseer sama Hasan Al Banna ketika membangkang
Bacot shiffin merajela lalu angkat bendera perang
Democrazy kegilaan merasio dilema Habiburahman El Shirazy
Sejak VJ Rianti mendominasi sinema ayat ayat cinta
Berharap sajadah cinta mesra bertasbih
Dengan lusinan konsumerisme ibu kota
Yang tak kunjung beri harapan pada lusinan pemerkosaan akhwat di Abu Ghraib
Terlalu ghaib untuk mampu terjemahkan aib
Begitulah democrazy mendominasi hegemoni dengan budaya salib
Menyalib rongsokan retorika yang makin kehilangan bait jadi diri
Dari lawakan penghisap rokok kapitalis yang coba bicara revolusi
Pelacur marx dan nietzhie dari prostitusi stadium zionis tingkat tinggi
Level murtad yang makin kehilangan trombosit aqidah Islami
Logika kronis retorika statis apatis
Seidiot Syahadat kita di turnamen sepakbola piala asia yang syarat doktrin kapitalis

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


KONSPIRASI MAGDALENA

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Diantara sejarah gelap bapak anak putra dan roh kudus
Ku utus rangkaian sejarah hitam yang pernah terputus
Di hunus dari rumus konsili dan konspirasi Athanasius
Senyawa garis sejarah darah Arianus Ortodoks atau heterodoks
Bergumam dalam sengketa dogma Patriarki kulit paradoks
Keselamatan politis rekonstruksi iman salibis
Retorika para uskup dan logika Cannabis
Iblis dialektika yang melacurkan Allah kepada putra
Kepada roh dan argumentasi berdarah
Di setiap butir perdebatan kosmik fatwa munafik
Liberalisasi teolog jalanan dan dominasi heretik
Premis konflik tanda tanya subordinat dan pesanan politik
Seperti biasa poros dusta berdarah alirkan sandiwara konsili Nicea
Penerjemah Surga dari sisa debu Apollonia
Keselamatan seperti apa yang ingin di manipulasi sejarah
Ketika terror sporadis hantam lawakan esoteris
Di bentuk dari fenomena krisis politik romawi paganis
Dari instabilitas kultur dewa Zeus yang mulai mampus dalam kebingungan kaisar Diolektianus
Begitulah para Athanasius berbagi pedang bersama Arianus
Pada panggung degradasi identitas romawi
dan fenomena kenaikan jabatan Yesus ke atas tahta Illahi
Percayalah .. Bahwa Yesus hanyalah seorang Nabi

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Di setiap rana sengketa pendapat gereja timur dan barat
Ketika dominasi logika coba meralat
Kontradiksi isolasionis para penyekat
Pendusta pekat keluguan umat
Sayap origenis dan gagasan subordinasius menolak sensus
Pada skala traitores melitius
Persentasi filsuf porphyry yang mulai rakus merangkul subjektifitas konstantinus
Lelucon renitensi ekaristi dan bisunya ramalan Apollo
Eskalasi doctrinal dari dogma berdarah Athanasius
Kekerasan jalanan dari eksklusifitas inovasi teologia
Penjara ortodok dari anak emas Aleksandria
Dalam kontroversi sederhana tiga dalam satu dalam tiga dalam Satu
Pecahan kubu dari perdebatan utuh penjaga ilmu yang tak lagi menyatu
Hypostasis anatema dan srimulat konsili Nicea
Dalan pesanan kepentingan yang retakkan nalar Aqidah
Menjadi periode logika kaotik kaum munafik
Menggelitik konflik sinoptik kepalsuan koptik
Dalam sinonim lobi kejumudan sabellian dan eusebianik
Focus teologis itu kini telah berubah menjadi fasis perdebatan kristologis
Historys pengguna doping yudais dalam titik konspirasi ekumeris
Penyakit kronis simulasi trinitas dan makanan agenda politis
Bersama dosa tubuh dan juga hasrat pikiran
Dari huru hara jabatan Yesus dalam era pembangkangan pendeportasian
Rumusan logika dan aljabar teologia
Yang sejati tertungganggi kekhawatiran Romawi atas kekuatan Persia
Infiltrasi resapan pagan yang berkeliaran dalam kutukan Pylatus
Dan manipulasi pembebasan Barnabas
Ketika telaga mulai buas berdarah
Bersama nadi sejarah yang telah buta

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Di balik monopoli kekuatan mistis Yunani
Bermain api paganis dalam birahi ultraradikal
Dalam bencana kontroversi kontra tritunggal
Membual dalam taklid bebal tebal terkepal
Inilah jurus elamat yang di lantik bersama darah sejarah
Bahasa kasih yang mitosnya tercipta dari seranta kepentingan golgota
Koridor tendesius dan bahasa pedang yang kotor
Kebenaran dari extrimis inkarnasi dogma yang menjebak Yesus
Dalam tradisi tanpa kamus kepalsuan desember dari bukit Olympus
Dan ketololan para penyembah dewa Zeus
Kultus Yesus yang kini melekat bersama intervensi logika zarahtustra
Ah.. parah… ketika kasih berarti kalung–kalung palang dan selebritis telanjang
Gravitasi theosis phobia rasis dan perjanjian palsu
Penalaran dejavu keraguan kosmos tak berilmu
Dari cengkeraman para pendekar Talmud dan resep protocol Zion
Adakah Tuhan bersandiwara dalam logika rumus matematika
Dari sintesa mesianistis evolusi apokaliptik dan eskatologis
Spekulan teokraris dari liturgy dominasi lobi pembenaran Yahudi
Dalam kepentingan tak bertuan
Ketika kebenaran bersandiwara atas teror kekuasaan
Mestinya semua sudah terjawab dalam penyesalan sepanjang masa
Bahasa hati sang budak ketamakan Iskariot
Penghianat yang tak kuasa ratapi kematian hakiki dirinya
Eli eli lama sabathani ..

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea …

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


INVASI ZIONISME

Korosi huru hara di akhir zaman
Blok hitam eksekusi Sayanim terus menggeram
Catatan tiada akhir tuntaskan ambisi mutakhir
Provokasi perang salib penipu Tuhan dari tetesan darah Apocalypse
Geofisika historical operasi Sphink hingga black September Kebenaran media bermain silicon untuk misi abadi ke 24 protokol Zion
Muslihat resolusi 242 dan PBB menjadi kaki tangan mereka
Merekrut dioksida badan koordinasi inteligen negara
Bahkan PBB atau CIA profetik skenario aggressor sindikat akronim yahudi
Bersihkan senator kotor formasi Ambassador perekrutan komunikator
Kontrol mobilisasi cita-cita Haykal Sulaiman
Nikita Kruscev hingga Viktor Ovtrovsky
Al Khadafi hingga Simon Perez
Modifikasi kamikaze yang membuat Charles Manson layak menjadi maskot Amerika
Untuk wacana harfiah kepalsuan propaganda
Instruktur lelucon Tel Aviv dalam pelacuran midrasha
Inflasi nada sejarah dusta Galilea yang tetap harus membayar mahal
Legenda syahid Shabra Shatilla dan voltase Fallujah

Tidak ada perang seteror perang terhadap Zionizme …

Dadu telah terlempar
Permainan tipu daya perang semesta akan segera berkobar
Referensi target merah sinyal sub kordinat
Nota faktual salinan informasi arena combat
Umpan matang dalam wacana kelabu
Tidak terlihat dalam kasat mata baku
Tidak terdengar dari mainstream yang lugu
Verifikasi ambisi spesifik Megalomania
Epitome dusta bayonet Sodom dan Gomora
Rakitan diplomatic sepicik Ellijah Muhammad
Insiden Malcolm dan Kanosa kehancuran Baghdad
Cerita invasi Teheran hingga dataran tinggi Golan
Kassa m-o double s-a-d ( M.O.S.S.A.D )
Yang definisikan terorisme pada antisemitisme
Raja raja pagan yang ingin kuasai dunia
Ketika barikade Sharon menembus ke ruang tamu kita
Pion catur pariwara dan benih konsumerisme
Uang, sex dan kekuasaan dari racun materialisme
Terbaca dalam analisa spesifik
Suatu ketika scientific terlalu bodoh untuk percaya pada akhir zaman

Tidak ada perang seteror perang terhadap Zionizme …

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


CATATAN TERAKHIR

Terjagalah dari segala maksiat
Dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat
Disatukan dalam karunia yang suci bersama jiwa jiwa
Yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri
Ini bukan cerita Cinderela
Bukan juga patah arang cinta buta Siti Nurbaya
Tak dapat diukur tapi bersama Allah semua pasti akan teratur
Dinyatakan dalam ketulusan dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam
Bersemi dari pupuk akhlak yang hebat
Berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat

Tidak, ini takkan dimengerti oleh hati yang penuh dengan dusta
Yang buta oleh warna warni dunia yang fana
Ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan keteladanan bagi generasi berikutnya
Keteladanan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah
Dan menjadi manis seperti kurma di awal rembulan yang indah untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
Dan hanya mau mencium atas dasar kemurnian kita berkata cinta
Karena bukan apa siapa dan bagaimana tapi luruskanlah dalam wangi Surga
Karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta

Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini
Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini

Inilah cinta sejati, cinta yang tak perlu kau tunggu
Tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh
Tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu
Petunjuk yang selalu datang dari ruang para malaikat
Yang sanggup melihat tak kenal pekat
Tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju
Takkan habis oleh waktu
Karena kecantikannya tersimpan dihati dalam pesona yang selalu menjaga jiwa
Yang menjadikan dunia menjadi Surga, sebelum Surga sebenarnya
Yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya

Seperti sungai yang mengalir bening airnya pun selalu artikan keseimbangan syair
Yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan
Untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan dan kelebihan sebagai kekuatan
Lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan
Dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang
Bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan
Para kesatria sastra jihad dan dakwah
Tercatat dalam untaian rahmat berakhir
Dalam catatan terakhir yang mulia
Digariskan hanya oleh ketetapan Alloh Subhanahu wata’ala

Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini
Hingga rambut kita memutih
Hingga ajal kan datang menjemput diri ini

-------------------------------------------------------------------------------------------------------


BUKAN HANYA SALAH FIRAUN

Sketsa keabadian Firaun di laut Merah
Dan keteguhan Musa Alaihi Salam yang mempesona
Tentang serumpun awan serta Manna dan Salwa
Yang agungkan kebesaran Allah
Inilah kisah bengal mitos dungu
Yang tak bisa bedakan antara kepalsuan dan perunggu
Andai kita mau tahu tentang keteguhan Tauhid yang tak pernah rapuh
Di bawah kaki-kaki tubuh Amalek
Kelancangan jiwa yang memerintah Surga
Dan mencumbui Neraka dengan logika buta
Tahun-tahun berlalu dalam setiap pertanyaan yang harus di jawab
Siapa sesungguhnya yang patriot nasionalis dan peduli bangsa
Karena hanya ada satu Musa dan satu Isa untuk satu Firaun
Satu Samiri satu Yudas satu Herodes dan satu Pontius Pylatus
Dan hari ini ratusan Yudas Samiri dan Firaun berkeliaran
Menjual asset bangsa yang di lindungi konstitusi
Bekerja sama dengan jutaan Amalek
Menadah penjarah asing bagi domba-domba ummat yang tercerai berai

Bukan hanya salah Firaun …

Ketika jiwa keterpurukan bagai meluncur ke dalam jurang
Ketika protes menjadi nyanyian duka berlabel pejuang
Yang parau liriknya jadi mantra-mantra yang kehilangan tuah
Yang memberlakukan muslim yang taat dan tak mau seikere kepada kejahiliyahan itu
Begajul yang menghamili gadis kencur tetangganya
Menjadi pengedar obat bius lalu mengkritik dunia
Berharap menjadi benar di balik segala keterbatasan
Lalu berharap Haq dan Bathil ada di tempat yang sama ( gak mungkin )
Menyombongkan diri di hadapan Allah ta’ala
Itukah patriot sejati ?
Berargumentasi mengelilingi jalan
Sambil mengoleksi barisan nama calon yang akan di cabuli berikutnya
Seperti para koboi berlabel perubahan
Yang hanya mampu menangis sesegukan mencium bendera
Dan membelalak di atas panggung dengan pakaian gerilya
Lalu menikam prahara cinta dengan lukisan perjuangan
Diantara kebodohan firaun dan kulit kepura-puraan
Yang lucuti spora almamater
Menganalisa perubahan hanya dari mitos
Retorika perubahan dan cari muka
Teradopsi dalam kesalahpahaman ilmu juga salah kaprah integritas
Suatu ketika tuna netra yang berjalan di gelap malam
Dapat selamat dengan segenggam rezeki bersama Allah ta’ala

Bukan hanya salah Firaun …

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


OPERASI INTELIGEN

Di order di setiap pesanan Amerika
Para badut Zionis mulai berkelana
Angkat isu sandiwara teroris
Lalu atur konspirasi pembantaian para aktivis
Ini lebih dari sekedar isu Dr Azhari hingga Abu Dujana
Skenario global mulai rasuki nusantara
Mengintai setiap santri dan para Jundullah dengan sandiwara Alam Barzakh
Atas nama bangsa atau sekedar nostalgia Neraka dan intervensi CIA (Criminal In Action)
Pelacur FBI (Federal Bullshit Investigation)
Yang merangsang Jakarta hingga jalur Gaza
Dalam skenario penyusupan ada dimana – mana
Sejak Samiri menggerogoti dakwah Musa Alaihisalam dengan sapi emas
Mari kita kupas ular perayu Siti Hawa yang kembali membuas
Lepas sandi Abdullah Bin Ubay pun tergagas
Awas ! operasi inteligen mulai rekrut perkakas
Boneka freemason
Militerisme tanpa platon
Bersembunyi dalam militansi ala Saigon
Lebih picik dari rekayas invasi Zionis dan shafawis di Libanon
Mereka ingin jihad kita salah langkah seperti Imam Samudera dan Ali Ghufron
Agenda amis darah perang Shiffin
Bocorkan sejarah subuh Sheikh Ahmad Yassin
Penjual Aqidah demi seonggok uang pelicin boneka Bakin
Romusa Al zaytun dan kerajaan BIN
Sejak poligami lebih menyedihkan dari policarpus
Phobia Kontras dan parody Benedictus dalam diskusi Ultimus
Para revolusioner kafir yang berharap kompromi tauhid atas kejahiliyaan
sampai mampus
Kalian takkan pernah membuat
Semangat kebangkitan Islam ini terberangus

Awas Operasi Inteligen!

Percayalah
Kami selalu cinta Bangsa dan Negara ini
Tapi kami lebih mencintai Tauhid kami
Walau semakin hari sebagian dari barisan asholah dakwah ini mulai terasa opportunis
Pada sketsa senyawa Nasionalis
Yang mereinkarnasi fasis dalam friksi marxis komunis
Retorika sosialis hingga kapitalis
Berotasi dan permainan control paganis
Lalu siapakah Syiah Shafawis persiatik yang bermain bersama titik kendali Zionis
Atur konspirasi kehancuran soviet dalam segelas racun Munir
Theater rekayasa jeruij Ba’asyir
Sejarah darah Amir Biki yang masih anyir
Kode simbiosis kerajaan Yudas Iskariot
Coba memboikot setiap daya kritis norma yang kolot
Kebenaran sejati yang tak mampu kau lay out
Di setiap batas bias atraksi media
Bermediasi pada parody penjegal hati nurani masa
Cloning jahiliyah dari Latta dan Uzlah berlabel pancasila
Antara sistem mandul dan artis cabul
Merangsang syahwat para tuyul
Tuyul – tuyul demokrasi yang makin membahlul
Maka inteligen mengambil tempat atas nama negara dan kelakar thaghut
Bentengi tirani Dajjal yang penuh dengan pengecut
Asal kalian tahu bahwa Syariat Islam itu adalah hak konstitusi kami!

Awas Operasi Inteligen!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


PURITAN

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum …
Muslim strikes back yo…(strikes back)

Adalah bagaimana para atheis menyangkal nama Tuhannya
Fitnah terlebih dahulu tanpa beri kesempatan untuk bertanya
Tentukan setiap tema legitimasi logika seperti hak cipta
Supaya bisa kucuci seluruh ketololanmu dengan aqidah
Persetan dengan logika sejak parameter hak asasi kuffur dengan seberapa banyak maksiat yang kau benarkan tuk tetap ada
Kini lehermu-lah yang membuat golokku terasah
Target operasi diantara segudang komunis seperti sosialis di tempat sampah
Karena aku adalah libido kemarahanmu yang terangsang pada kedangkalan isi penipu Marxis idiot atheis yang tetap melacur di kelurahan nasionalis
Para manusia goblok warisan orientasi kontra pantura
Atheis berbisa ular belukar liberal
Idiot mana yang coba definisikan moral
Persetan dengan diskusi tanpa implementasi dan kunci pembuka hati dialektika omong kosong seribu bahasa
Instruksi air raksa
Sahabatku yang kau murtadkan tanpa sadar ke jurang neraka
Reduksi basa-basi hingga ke kafir yang paling fatal
Dustakan banyak dalil
Pluralis adalah ambisi
Wadah amunisi kalian memang lebih bangsat dari Abu Jahal
Logika kalian membuat kami siap tuk menuai badai

Untuk setiap logika pembenaran yang kau bela dengan fitnah
Yang membuat orang lain kuffur bersamamu
Untuk setiap ide yang kalian doktrin bagi utopia yang kalian harapkan
Aku bersumpah bagi seluruh kaderisasi Islam yang harus tetap bertahan
Dari setiap generasi Islam yang harus tetap terjaga
Maka setiap jenis sakal yang kalian olok-olokkan
Sampai akhir hidupku Islam akan kubela walau nyawaku harus rata dengan aspal
Aku bangga membuat badan dan leher kalian terpisah
Khotbah kalian terbatas pada gundukan sampah
Lawan api dengan api semoga kalian cepat rata dengan tanah
Tai sejarah memang homicide adalah selangkangan dajjal diatas metode yang penuh cairan ludah
Back-up omonganmu sambil menunggu neraka mampir
Hak hidupmu akan kubakar hingga arang terakhir
Seratus kali lebih dangkal dari tajuk pembakar batas
Seribu kali lebih busuk dari demokrasi Amerika
Kami akan selalu berpikir setiap kafir harus berakhir diperapian
Bagi dunia yang tak melebihi dari sebuah persinggahan
Karena keyakinan kami lebih besar dari sebuah orasi logika kalian basi, mulut kalian bau tengik terasi
Karena Jihad adalah wajib bagi munafik atheis seperti kalian
Maka jawaban atas lagu puritan adalah omung kosong besar
Bagi pengecut atheis yang masih bisa bersembunyi dibalik KTP Islam, yeah

Seberapa jauh kau bangga pada dirimu
Tapi arena mikropon ini juga berbicara tentang implementasi bung!
Wooo … Islam, is my life, is my way, is my habit ( Muslim unite…)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


INTEGRITAS

[Aa Gym speaking]
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

[audience]
Wa’alaikumussalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh

[Aa Gym speaking]
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Allohumma sholi ‘ala Muhammad, wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Alloh.
Ujian apapun yang datang kepada kita, pasti penyebabnya karena Alloh menitipkan sesuatu pada diri kita.
Sehingga tidak layak menjadi ujub dan takabur terhadap ujian. Melainkan menjadi tawadu’ dan bersyukur… [echoed]

[Thufail singing]

Di astana aku merana, disetiap air mata ku coba tetap membaca, diantara bahasa hati dan amarah.
Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang.
Fasihnya kebebasan pun masih terkekang.
Pedasnya air samudera dan kemunafikan.
Sistem yang masih selalu menikam waktu kita.
Hak-hak yang selalu terlupakan.
Pedih mimpi yang menghampiri perjuangan kita.
Kaca mata diri tak dapat menatap pasti.
Sudut-sudut diskusi pun menjadi tak berarti, apalagi yang harus ku mengerti?
Saat hari ini masih tak jauh lebih berarti, dari setiap detik hidup yang penuh caci maki.
Disetiap malam ku menyendiri, merangkum derita disetiap kesepian.
Andai bisa ku rangkai angkasa, dan ku tulis perasaanku padamu.
Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku.
Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada ‘ku tak akan pernah melupakanmu …’

[Backing Vocal]
Kuharap kau .. tetap terjaga .. iringi langkah dengan doa ..
Kuharap kau .. tetap terjaga .. iringi langkah dengan doa ..

[Thufail singing]
Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang.
Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka.
Reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita.
Di hadirat Illahi ku bertahan, dalam telapak tanganNya ku berteduh.
Dan iman ini sejukkan nurani.
Masih pedulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah!
Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut.
Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku.
Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka.
Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari.
Disetiap langkah, ku menyimak nestapa.
Waktu yang selalu melukis cerita, luka, duka dan suka.
Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa.
Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita.
Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku …

[Backing Vocal]
Kuharap kau .. tetap terjaga .. iringi langkah dengan doa ..
Kuharap kau .. tetap terjaga .. iringi langkah dengan doa ..

[Thufail singing]
Biarkan setiap detik ini berjalan, dan waktu pun akan segera bicara.
Di hinanya cerita yang menghias arti perjalanan kita.
Kadang pula duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna.
Bersama air mata ku coba mengambil hikmah.
Dan mengevolusikan semua menjadi suka.
Masih ingatkah kau hei pembunuh asmara?
Saat kita tersenyum bersama dan kita selalu berangkulan bersama, meretakkan masalah.
Dapatkah kau belajar dari hari-harimu?
Dapatkah kau kalahkan musuh terbesar dalam dirimu?
Hatimu, nurani, sikap, introspeksi, dan jati diri.
Akankah terbagi dan berakhir semua kepercayaan yang telah terbangun ini.
Cinta kasih yang menyusuri di setiap mimpi, dan harapan yang menggarisi cita-cita.
Langkah kadang begitu hampa, terlalu dingin dan tak bersuara.
Hingga di suatu saat nanti perjalanan ini akan segera berakhir.
Dan tak perlu lagi duka, seperti saat kita selalu bersama.
Saat kita selalu bersama menaklukkan semua.
Dari seorang yang takkan pernah melupakan kalian, Thufail al Ghifari.

[Backing Vocal]
Kuharap kau .. tetap terjaga .. iringi langkah dengan doa ..
Kuharap kau .. tetap terjaga .. iringi langkah dengan doa ..

[till end]

[Aa Gym doa]
Allohumma sholi ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Duhai Alloh Yang Maha Kaya. Ampuni.. segala kecerobohan kami terhadap semua nikmat yang Kau beri.
Ya Alloh, ampuni kekikiran kami menafkahkan rezki yang telah dititipkan kepada kami.
Ampuni keengganan kami menolong orang-orang lemah disekitar kami.
Ampuni kesombongan kami terhadap orang-orang yang tiada berdaya disekitar kami.
Ya Alloh, golongkan kami, agar menjadi pribadi yang indaaah.
Ya Alloh, Limpahi kami dengan rezkiMu yang halal, berkah, melimpah.
Dan jadikan kami menjadi jalan bagi hamba-hambaMu.
Duhai Alloh Yang Maha Agung, jadikanlah siapapun yang menyimak ini menjadi orang-orang yang ikhlaass menghadapi hidup ini.
Menjadi orang-orang yang terpelihara dari kezaliman terhadap siapapun, dan engkau lindungi dari kezaliman siapapun.
Ya Alloh, selamatkanlah bangsa kami ini.
Ya Alloh, selamatkan negeri kami ini.
Ya Alloh, karuniakan kepada bangsa kami ini, para pemimpin yang ariiiff, ya Alloh.
Ya Alloh, bangkitkan kepada kami para pemimpin yang bijaak.
Yang benar-benar cinta kepada kebenaran.
Yang benar-benar hidup selalu dalam kebenaran.
Yang benar-benar berjuang untuk membela kebenaran.
Engkaulah penggenggam setiap makhlukMu, Ya Alloh.
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEJARAH DARAH DAN SAMPAH

Hei...Indonesia Bersatu Dan Tetap Terjaga
Jihad Bingkai Negrikku
Tapaki Sejarah Panjang Dan Harapan Generasi Kami
Generasi Yang Selalu Menitipkan Harapan
Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa
Bagi Tanah Air Ini ... Indonesia

Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang Diponegoro
Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Hancurnya Djien Hingga Pattimura
Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini
Kau Membetang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Lagenda Perang Dan Senapan
Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka
Ternyaring
Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur
Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur
Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur
Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan
Karikatur
Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah
Harapan Yang Sempit Hitam
Diujung Sejarah Dan Harapan Tlah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan
Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata
Keringat Berubah Menjadi Sampah
Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka
Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana
Seperkasa Para Pejuaang Diantara Lagenda Gatot Kaca
Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang
"Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas"
Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas
Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina

Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia...

Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984
Bukan Era Priuk Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat
Parodi Strimulator Air Liur Babi LB Murdani Dan Tri Sutrisno
Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham
Dan Arwah Barhaludin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir
Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu
Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku
Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!!
Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!!
Memvonis Jaffar Umar Thalib
Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak
Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!!
Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe'i
Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah
Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah
Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama
Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah
Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang
Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara
Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sempilan Puluh Delapan
Cerminan Yang Takkan Terlupakan
Dan Abu Bakar Ba'asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam
Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita


Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku
Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul
Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul
Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika
Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara
Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca
Disudut Sakral Penghianatan Nusantara
Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta
Etika Penghianat Jelata
Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara
Merobek Dibalik Neraca Pembenaran
Membuat Respon Penghuni Istana
Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika
Kesenjangan Yang Harus Kami Telan
Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam
Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani
Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram
Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam
Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste
Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah
Menjadi Koleksi Sejarah
Koran Paper Dan Pembantaian Moneter
Situbondo Ketapang Hingga Papua
Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madina
Merekam Batas Wacana Politik
Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri

----------------------------------------------------------------------------------------------------------


SYAIR PERANG PANJANG



Konstruksi dialektisis analisa raincorp
Intelengensi mutakhir legenda fakta konspirasi terkorup
Pion fitnah mulai hitamkan aktor
Monopoli pers kelabui makna subjektif teror

Spionase dan sabotase
Setiap barikade konsumtif morse
Ide terbidak Pentagon samarkan kode
Vietnam hingga Afganistan, Kuningan, Baghdad dan Palestina
Marriot, Bali, Sudan hingga Chechnya
Warisan peluru dari misteri nyawa John F Kennedy
Konspirasi sepanjang masa

Neraka arogansi adi daya tunggal hendak berkuasa
Demokrasi dunia para pelacur Lucifer
Proyek order tender pembantaian wajib merger
Deklarasi Balford dan penghianatan terbarter
Kultur sesat di pusat Zoroaster

Eksklusifitas infiltrasi teritorial Freemansonry
Parsial rasialis di setiap kontribusi genosida
Teokrasi di sumbu teritori tanpa batas
Hiforgensi ras dan kesenjangan kelas
Liberalis pasar modal clubelisasi terbebas
Membakar batas monopoli ekonomi kelas atas

Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah
Sejarah disetiap bercak darah
Legenda ketapel para syuhada

Disetiap jerit kekuatan manipulasi kapital disana
Di atas tanah busung dada Colombus
Diantara degradasi moral kebenaran yang kian mampus
Pentagon atau di gedung putih Washington

Strategi teroris dunia sebenarnya beraksi
Mainkan invasi
Dari busuknya sebuah konspirasi
Maka PBB adalah nostalgia
Mitos kepemilikan Demokrasi beribu liter darah
Konstruksi monumental
Proporsi berdalih menetralisir
Kemunafikan teroris abadi yang terorganisir
Fitnah pemusnah masal
Disetiap atraksi sang pembunuh tanpa wajah
Komprador devide et impera
Obral mengobral nyawa
Kriminalisasi ekonomi kelabu yang tertata
Pecinta tata

Di atas kamuflase sensasi CNN
Kosovo Balkan dan fitnah Al Qaeda menjadi tren
Antara pipa minyak dan bank dunia
Kepentingan struktur intelektual wall Street
Bursa efek yang menjadi bursa darah jutaan umat manusia
Diktatoriat pintu pembuka armagedon dunia
Revolver bisnis

Pedagang senjata, kokain dan CIA
Otak jelata intisari teroris dunia
Ambigu Spielberg dan cuci otak kosong Saving Private Ryan
Fantasi yang terjebak invasi baru
Batalyon Dreamwork dan Universal Studios

Phsycho motorik hedonisme intelegensi nol besar
Konklusi loyalitas yang terjebak sinkrenitas moderatik
Parasit warisan dinasti Rotschild
Jaringan Soros Proloton
Budaya dan ekonomi sebagai poros proton

Berlin baru di sungai Nil hingga Tiggris
Ketika teroris berteriak teroris
Genetika penglaris katalog darah
Bagi tanah para nabi yang terjajah

Maka bangunlah para biarawan malam
Legenda penghunus pedang surga pilihan
Kesturi impian setiap syuhada
Perlawanan hingga akhir jaman
Karena tidak akan pernah ada perang
Seteror perang tehadap Zionisme

(Boikot Israel dan persetan Amerika)

Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah
Sejarah disetiap bercak darah
Legenda ketapel para syuhada
---------------------------------------------------------------------------------------------------

DO’A BATU AIR MATA


Saksikanlah kebangkitan ini,
Kebangkitan dari barisan rapat
Pemuda islam diseluruh dunia
Saksikanlah kebangkitan kami,
Kebangkitan para pecinta syahid,
Para pewaris risalah Rasululloh SAW ..
Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Allahu Akbar ..

Konotasi peraga penjajah darah &
tulang belulang para penyair syuhada
Sketsa kata merubah fakta menjadi fitnah
Generasi pewaris perang badar mulai angkat bicara
senjata rima & reaksi keras kupas tuntas
Kebiadaban dunia yang tidak mengenal batas

Satukanlah setiap harokah yg bertebaran
Debu-debu perlawanan pun mulai bersahutan & melebur nyata
Air mata kedukaan menjadi legenda ketapel & sorban
Menghunus perlawanan meretakan nada
Tata heterogenitas dalam satu aqidah
Intelektual yg pantang merekap gentar
Kamilah pembakar batas aritokrasi dunia
Membakar vatikan dalam omong kosong perdamaian
Total… Total kebencian kami terhadap zionisme

Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….

Rekapitulasi monumental penikmat peluru
Konstruksi ukhuwah jadikan benteng yg tak goyah
Rekreasi jihad hingga keujung senja kehidupan
Ketika emosiku beresonansi keurat nadi
Fisabilillah sabotase setiap kontribusi amerika serikat sampah
Jelanta demokrasi dari pengecut regenerasi laknat yahudi

alfahmu al-ikhlas al-amal aljihad attadhiyah
attaat attsabat attajarud al-ukhuwah attsiqoh
Kolektifitas robbani angkasa perlawanan islami
Menuai benih kebeningan hati agar intisari tak tercemar
dari para penghianat intifadoh

Yakinkanlah dirimu hei pemuda islam
Bergabung diantara pewaris penerus risalah

Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….

Pahamilah ilmu agar peluru & bom waktu
Dapat mengerti arti kebijaksanaan cahaya hatimu
Iringi ikhlasnya sebuah pengamalan
Pengorbanan & keteguhan tauhid
Buah tata diatas totalitas perjuangan
Percaya adalah permata ukhuwah
Agar jihad juga dapat berdiri bersama cinta
Keteladanan dari generasi para tabi’in
Maka nyalakan lilin diantara tulang belulang
Pandangilah nisan dari stasiun kehidupan
Dan nikmatilah kematian
Hiruplah kesturi syahid tanah negri
Tanah dari panji bendera para mujahid
Biarlah mata hati iringi perih stagnasi madinah
Memori keharuman para sahabat
Dan nafas terakhir sang nabi
Ummati.. Ummati.. Ummati..
Rapatkanlah setiap shaf perjuangan kita
Rapatkan barisan hey umat islam

Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….

Share:

Lirik Lagu Homicide




HOMICIDE


===Rima Ababil "homicide"===


Karena Khalayak Tak Pernah Salah Memuja Thagut Penampakan
Maka Kalian Adalah Terdakwa Yang Terlalu Mendambakan
Domba Tanpa Gembala
Wujud Tanpa Kepala
Dunia Tanpa Pandawa
Sumpah Aral Kuasa Tanpa Palapa
Merakit Dunia Tanpa Manual Tunggal
Mengepal Surga Neraka Yang Manunggal
Di Ujung Hari Yang Berlangit Sepekat Aspal
Di Petang Para Dajjal Neoliberal Meminta Tumbal
Karena Buku Sejarah Ditulis Dengan Darah
Dengan Anggur dan Nanah
Dengan Kotbah dan Sampah
Maka Argumen Terlahir Dari Kerongkongan Korban
Digorok Dipagi Buta Di Lapangan Pedesaan
Dikubur Bernafas Dimalam Semua Kutukan
Menaruh Rima Diatas Hitungan Ritme Pukulan Rotan Brimob
Pengganti Aroma Smirnoff
Berakhir
Layak Hasrat Deborg Berepilog Tanpa Akhir
Kombinasi Mutakhir Para Gerilyawan Kashmir

Tolstoy dan B-boy Yang Menari Diatas Pasir
Hingga Para Aparat Gomorrah Tak Berdiri Tanpa Dipapah
Hingga Berhala Yang Kau Sembah Merata Dengan Tanah
Dengan Khasanah Busur Serapah Tanpa Panah
Dengan Ranah Yang Merubah Kotbah Yang Menjadi Limbah
Dengan Lanskap Penuh Kesumat
Despot Melaknat
Penuh Bigot Yang Bersandar Pada Jaminan Polis dan Jimat
Maka Kupinang Kepalan Pelumat
Tirani Valas Yang Tak Pernah Tamat Memplagiat Kiamat
Hingga Liang Lahat
Dengan Eskalasi Perang Badar
Membakar Akar Penyeragaman Bawah Sadar
Pasca Kolonial Pasca Neraka Horizontal
Pasca Bumi dan Langit
aku dan Kau Menjadi Wadal
Sejak Para Kaisar Merapal Mantra Anti-makar
Sejak Para Patriot Tak Pernah Sadar Menjadi Barbar

Rima ini ku Rancang Untuk Menantang Mitos
Hegemoni Rezim Dewa Logos
ku Rancang Rima Ababil Yang Bidani Holokos
Jika Kau Bangun Kastilmu Tuk Mendominasi Kosmos

Antitesa Dari Semua Petuah Para Tetua
Penguasa Gua
Gabah dan Semua Kutukan Tak Bertuah
Rima ini Adalah Hitam Merah Tetesan Darah
Pemusnah Lintah Bendungan Siklus Hasrat dan Amarah
Ludah Para Penadah Gejah Yang Menawar Bid’ah
Yang Lupa Melawan Titah
Kerajaan Risalah

Pemungut Arwah Peluluh Lantah Kaki Tangan Kepala Berhala Yang ku Nujum Punah
Serupa Jalur Ziarah Satuan Batalyon Lakon
Yang Membantahkan Konon Gurita Monitor Panoptikon
dan Jargon Perluasan Koloni Kanon
Perpanjangan Netra Mossad dan Agenda Titipan Pentagon
Agen Intelejen Berbisik Dalam Dialek Dekaden
Berdiskusi Tentang Ribuan Ancaman Bahaya Laten
Lumpen Yang Membangkang
Hedonis Yang Mencoba Terbang
Sufi Yang Menjangkau Terang dan Anarkis Yang Merontakekang
Rima ini Adalah Kontra Komando
Menolak Berkarat
Di Pengujung Tengat M’rancang Beliung Serupa Tornado
Untuk Balans Yang Banal
Balada Dalam Kanal Dialog Satu Arah Sejarah Yang Berkoar Bertemu final
Hingga Satu Subuh Para Sayap Terentang
Menantang Menara Rutan Dengan Kesadaran Para Pecundang
Berembuk Di Pojokan Selokan Desa dan Urban Merakit Plot Armamen Ababil Sebelum Mentari Datang
Sebelum Cenayang Industri Keluar Mencari Mangsa
Menuai Bara Dari Pusara Kalam dan Makam Wacana
Kesucian Taklid Yang Menyuburkan Bencana
Para Penikam Punggung dan Para Pengkhianat Lantai Dansa
Pasca Kolonial Pasca Neraka Horizontal
Pasca Bumi dan Langit
aku dan Kau Menjadi Tumbal
Sejak Argumen Hanya Berkisar Di Pusaran Selasar
Surga dan Neraka
Kontol
Isu Kelentit dan Biji Zakar
Yo

Rima ini ku Rancang Untuk Menantang Mitos
Hegemoni Rezim Dewa Logos
ku Rancang Rima Ababil Yang Bidani Holokos
Jika Kau Bangun Kastilmu Tuk Mendominasi Kosmos



===BARISAN NISAN "homicide"===

matahari terlalu pagi mengkhianati
pena terlalu cepat terbakar
kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun sudut kemungkinan untuk berkata "Tidak mungkin"
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat, menolak kembali terisi
sebelum semua paru disesaki tragedi
dan pengulangan menemukan maknanya sendiri
dalam pasar dan semerbak deodorant
atau mungkin dalam limbah dan kotoran
atau mungkin dalam seragam sederetan nisan
atau mungkin dalam pembebasan ala monitor 14 inci yang menawarkan hasrat pembangkangan, ala Levi's dan Nokia
atau dalam 666 halaman hikayat para biggot dan despot yang menari
ketika jelaga zarkot berangsur menjadi kepulan hitam berselubung Michael Jordan
di pojokan pabrik-pabrik ma'lun para produsen kerak neraka berlapis statistic,
pembenaran teatrikal super-mall
opera sabun panitia penyusun undang-undang pemilu yang mencoba membanyol
tentang kekonyolan demokrasi, yang rapi berdasi
bertopeng mutilasi pembebasan dengan sekarung argumen pasti tentang
bagaimana menyamankan posisi pembiasaan diri di hadapan seonggok tinja para sosok pembaharu dunia
bernama PASAR BEBAS dan perdagangan yang adil untuk kemudian memperlakukan hidup seperti AKABRI
dan dikebiri matahari terlalu pagi mengkhianati

dan heroisme berganti nama menjadi C-4, Sukhoi dan fiksi berpagar konstitusi
menjenguk setiap pesakitan dengan upeti bunga pusara dari makam pahlawan tetangga
bernama Arjuna dan Manusia Laba-laba
pahlawan dari Cobain hingga Visius dari berhala hingga anonimous bernama Burung Garuda Pancasila
yang menampakkan diri pada hari setiap situs menjadi sepejal bebatuan yang melayang
pada poros yang sejajar dengan tameng dan pelindung wajah para penjaga makam Firaun berkhakis,
yang muncul 24 jam matahari dan gulita bertukar posisi setiap pojokan.
bahkan di kakus umum dan selokan, mencari target konsumen, dan homogenisasi kelayakan.
maka setiap angka menjadi maka dan maka,
ketika kita disuguhi setiap statistic, dan moncong senjata dengan ribuan unit SSK
untuk menjaga stabilitas, bagi mereka yang akan dinetralisir karena menolak membuang buku Panton sebagai panduan kebenaran.
sejak hitam dan putih, hanya berlaku di hadapan mata setiap salafis,
menolak terasuki setan dan tuhan, yang mewujud dalam ocehan pencerahan kanon-kanon
tabungan Big Mac dan es krim corn yang berseru,
Beli! Beli! Beli!
Konsumsi, konsumsi kami sehingga kalian dapat berpartisipasi
dalam usaha para anak negeri yang berjibaku untuk naik haji!

oh... betapa menariknya dunia yang sudah pasti,
menjamin semua nyawa dan pluralitas dengan lembaran kontrak asuransi
dengan janji pahala bertubi,
dengan janji akumulasi nilai lebih, bursa saham
dan dengan semantik-semantik kekuasaan yang hanya berarti dalam kala
ketika periode berkala para representatif di gedung parlemen memulai tawar-menawar jatah kursi,
dan kekuatan hanya berlaku paska konsumsi cairan suplemen, tonik dan para biggot bertemu kawanan
dan cinta hanya akan berlabuh setelah melewati sederatan birokrasi ideologi
berwarna merah, hijau, hitam, kuning, biru, merah, putih dan biru

Oh betapa indahnya dunia yang berkalang fajar poin-poin NAFTA
sehingga pion-pion negara yang berkubang di belakang pembenaran stabilisasi nasional
menemukan pembenaran evolusi mereka dengan berpetakan saluran-saluran pencerahan
para rock-stars yang lelah berkeluh-kesah
kala peluh mengering kasat di hadapan pasang diri lalat dalam pasar
dan kilauan refleksi etalase dan display berhala berhala
berskala lebih taghut dari ampas neraka diantara robekan surat rekomendasi negara donor
perancang undang-undang dan pakta-pakta anti-teror
para arsitek bahasa penaklukan para pengagung kebebasan
kebebasan yang hanya berlaku di hadapan layar flatron
kemajemukan ponsel demokrasi kotak suara dan pluralisme gedung rubuh

Oh betapa agungnya dunia di hadapan barisan nisan yang dikebiri matahari
dan terlalu pagi mengkhianati


Maka jangan izinkan aku untuk mati terlalu dini
wahai rotasi CD dan seperangkat boombox ringkih
jangan izinkan aku mendisiplinkan diri ke dalam barisan
wahai bentangan seluloid dan narasi
dan demi perpanjangan tangan remah di mulutmu anakku,
jangan izinkan aku terlelap menjagai setiap sisa pembuluh hasrat yang kumiliki hari ini
demi setiap huruf pada setiap fabel yang kututurkan padamu sebelum tidur, Zahraku, mentariku!
Jangan sedetik pun izinkan aku berhenti menziarahi setiap makam tanpa pedang-pedang kalam terhunus
lelap tertidur tanpa satu mata membuka tanpa pagi berhenti mensponsori keinginan berbisa
tanpa di lengan kanan-kiriku adalah matahari dan rembulan
bintang dan sabit
palu dan arit
bumi dan langit
lautan dan parit
dan sayap dan rakit
sehingga seluruh paruku sesak merakit setiap pasak-pasak kemungkinan terbesar
memperbesar setiap kemungkinan pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun sudut kemungkinan
untuk berkata "Tidak mungkin!"
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat dan menolak kembali terisi

Matahari tak mungkin lagi mengebiri pagi untuk mengkhianati...


Lirik Lagu Belati Kalam Profan
Ditulis malam pertama pemusnahan total para oponen
para despot yang menahun bermimpi tentang dunia yang homogen
kami jawab tantangan gelap dengan hunusan kalam puputan
bagi para sponsor pembangunan altar detasemen dua angka delapan
dengan prosa yang bernafas dalam kubangan bangunan
yang kalian rancang dibawah nisan yang kalian pancang
bagi para pagan yang mati menyusuri jalur ziarah
pada situs yang menampung gunungan pahala seamis darah
segelap pitam para penghuni neraka yang kalian ciptakan
bersama mimpi buruk yang kalian kirim lewat tingkatan
kasta dan jurang pemisah yang kalian sebut takdir
yang aku sumpah semua meruntuh lebih cepat dari hitungan jam pasir
kalian citrakan kasir sebagai petanda datangnya surga dimuka bumi
berlindung dibalik kosakata stabilitas dan konstitusi
belati para profan, dibawah serapahmu aku bersumpah
lebih baik kami mati terlupakan daripada selamanya dikenang orang karena menyerah

hunusan belati penasbihan penghabisan//

rima ini lupa berduka terluka sedemikian rupa
sehingga bernazar untuk hidup tanpa hamba dan paduka
murka tanah tua jawa yang membabi buta mencari ghurka
dari dupa kotak suara demokrasi dasamurka
karena rima ini adalah pusaka perusak tameng
para pengecut yang bersuaka dibalik rentetan angka dan pujian pada prasangka
bagi para arsitek dunia pasca keruntuhan
para idiot seperti Aidit, berkas bank yang kau audit,
invasi kultural MTV, dan Coca-cola
sejak mulut Faisol Reza sudah se-fasis pedang para GPK
dihadapan barisan nisan, ribuan tumpukan Big Mac
dan kontol intelejen perpanjangan tangan
neo-imperalis yang bersenjatakan pasar dan hutang
aku berdiri tegak dengan hunusan belati kalam profan penasbihan penghabisan
aku pemanen bernubuwat layak ribuan riff Azaghtot
bagi semua b-boy yang bersampah bacot
hingga hasratku berkarat, hingga hikayat kepalanku tamat
hingga kepala Siti Jenar berpulang pada para jasad
Marley, Malaka, Morrison , Thukul dan Sabate diatas horizon
kanon yang meluluhlantak semua antek panoptikon
rima ini bergerak dalam lamat, belatung pengerat
keyakinan para Lenin yang dilanda kemiskinan filsafat.



===Illsurrekshun "homicide"===

Vanguard
“YEAAHH!! Kalam kutukan puputan penasbihan penghabisan,..
Illshurekshun for Impending resurrection!
Hari ini atau tidak sama sekali,.. Hari ini atau tidak sama sekali,.!!
Yo Sarkasz,. show’ em how we do it boy,..C’ MON!!”

[Sarkasz]
melepas kekang kendali pada hitungan detik kematian
satuan laskar aksara penghancuran dinding keterasingan
rima ini melintang ditengah ribuan riba yang datang menagih hutang
rintangi bantuan luar negeri yang bernegosiasi dengan bahasa musang
menghunus belati kalam profan pada altar persetubuhan
yang berbagi tuhan bersama kuasa modal dalam wujud siluman berturban
mutan susupan Mc D layaknya iblis marduk yang membuang pelanduk
merangsek setiap pintu masuk yang tak fitrah tanpa sarung cap gajah duduk
tak sudi membusuk menanti panggilan di parkiran imam mahdi
dalam simulasi hidup yang meraga dalam masturbasi raam punjabi
kami tandingi setiap eksistensi dari sekedar menjual dan membeli
menyembah dan mematuhi segala konon yang tak lama lagi kamu akhiri
kami kembali mengangkat setiap kepala yang tertunduk untuk berhenti
meratapi tuhan yang telah mati dikhianati profit, dominasi dan ekspansi
satu barisan ribuan mimpi kami hidupkan kuasa amorfati
yang berdiri tegak mandiri tanpa bank mandiri
hiphop harakiri negasi hidup dari lanskap yang terkooptasi
di saat setiap bongkahan emas di freeport telah lelah menjadi saksi
korporat rambo dan kacung WTO yang tengah bermimpi
berkomposisi bak guantanamo sekolosal mega-orkestra steve albini
kalian amini manipulasi informasi yang beramunisi ritual dekadensi
berplot genosida berkoneksi kabel tv
maka surga neraka yang kami hadirkan dalam kombinasi terkini
biner termutilasi pada setiap lanskap insureksi yang mereka kafiri

“Yo word to the Morgue Vanguard, Sarkasz is back for the M-I-C
Still droppin shit like ‘em based on jeep beats
Illshurekshun to the fullest,..
Yo MV, get down (?) one time, C’MON!!”

[Morgue Vanguard]
ribuan kepala yang mengakar pada reruntuhan atlas
meranggas pada batas hirarki antara mikropon dan karkas
hari ini mulailah berhenti mempertanyakan kualitas
gundukan rima dengan populasi MC yang lebih padat dari cicadas
sepanas lubang anus kalian disodomi korporasi tanpa pelumas
kami bayar lunas semua tagihan pay dues sejak jaman itang yunas
kami pangkas semua manuver ken arok ditengah belukar riba pasar
agen makar membuang hajat pada pelataran dan tangga altar
kami hajar semua kebangkitan berhala, ideologi gembala
hidup yang menolak bergantung pada saudagar serupa Yusuf Kalla
para imam korporasi yang khusuk di kala merancang sangkala tiruan
yang ditunggangi zionis imperialis yang coba menabur bala
rima ini adalah, Sahin, Fajr dan Zetzal
Penghantam barisan produk korporasi pemasok Israel di toserba yang berjejal
Pelumatan kollateral, kombatan prosa hypereal
Plot pencahar agenda laskar laba yang lebih Tsar dari semua tiran dan kaisar
Satuan lingkar risalah yang hidup dari kepulan asap
Yang kami hisap dari manual hisab lapangan mu yang terbakar
Rima ini lebih sakti dari Pancasila, yang siap menantang invasi
Dari jadah global Sony hingga korporat domestik serupa Bakrie
Kontra-takdir serupa satuan sayap ababil yang menabur kerikil
Pada jalur komando dari Pentagon hingga Kodam, Kodim dan Koramil
Pada kontrak para merkantil yang menggadai Cepu pada Exxon Mobil
Kami rakit ribuan prosa martil
Bagi mesin lobi Rupert Murdoch yang menagih martir,..

“YEAHHAHAHA!! Homicide kembali pada penyangkalan serupa bara
Kami maklumatkan penasbihan kepalan yang berhitung dengan penyeragaman bawah sadar
Bagi semua kawan yang bertahan hingga nafas penghabisan,..
Kita panjatkan pada semesta, kalam kutukan puputan,.C’MOON!!”
HO!! HO!!HO!!HO!!HO!! HO!! HO!!HO!!



===Tantang Tirani "homicide"===

Ini adalah monumen tengat kesabaran dan angkara
Satu barisan, ribuan mimpi
Titik berangkat yang tak pernah dapat kami datangi kembali
Terbuang serupa fotokopian pamflet aksi di setiap perempatan
Harapan kami akan berakumulasi menyaingi nyalak senapan kalian!
Kami merayap dalam lamat menyaingi hantu-hantu pesakitan
Hingga waktu kalian mencapai tengat…

Titipan angkara mereka yang tak bisa lagi bersuara
Ini muara seluruh murka lawas yang kehilangan nyawa
Dalam hitungan langkah kami akan isi angkasa
Dengan ribuan pekik yang sama saat kalian terbakar bersama bara
Terlalu kentara manuver mereka memplot penjara
Hukum, moral, kebebasan, batas surga dan neraka
Merancang kontrol bawah sadar serupa bius pariwara
Menjagai setiap inci palang pintu modal dengan tentara
Sebelum waktu yang banal jumud berkanal
Semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal
Biarkan mereka lafaz semua peringatan yang mereka hafal
Setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!

[Chorus]
Serupa biksu Burma di hadapan moncong senapan
Serupa malam Januari yang menandai Chiapas
Serupa seruan Chavez di depan muka Amerika
Serupa tangan Intifadha yang melempar batu di Palestina
Serupa siklus ronta kota pasca Genoa
Serupa rudal Hizbullah di daerah pendudukan
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan

Kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal
Target pemasaran sampah industri kapitalis global
Sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus
Sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus
Kalian awetkan hegemoni dengan balsam mumi anti-teror
Kombinasi intel dan preman menebar horor
Kalian kerangkeng kami dengan pembenaran semantik
Kami rancang kalam puitik yang lebih bersenjata dari ribuan manifesto politik
Kaya semakin kaya, miskin semakin papa
Kalian dapat berlindung di balik ocehan nasib dan samsara
Lakukan apapun termasuk menjadi tuhan
Kami akan berdiri di sini, tak sendiri, hingga nafas penghabisan
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!

[Chorus]
Serupa kesabaran terakhir para buruh di palang pintu pabrik
Serupa panen terakhir para petani penggarap
Serupa tengat miskin kota di ujung penggusuran
Serupa pilihan terakhir Pasifis di hadapan ancaman pasar
Serupa harapan mereka yang tak bisa lagi berharap
Serupa pilihan terakhir keluarga korban kekerasan negara
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan

[Spoken II]
Kami akan bangun kembali godam dari reruntuhan dan berangkal harapan
Keyakinan yang menyaingi semua manual langitan
Esok akan terlalu terlambat, hari ini atau tidak sama sekali!
Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
Harapan meski sebutir pasir di lautan yang menyapa setiap kawan
Dan menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
Untuk menggetarkan nyali para tiran!

[Soundclip dari orasi di lapangan]
Kawan-kawan, dengarkan kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya, jangan terpancing provokasi!
Kawan-kawan, tunjukkan pada mereka kita tak akan bergeming hari ini, kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya. Satu langkah untuk pembebasan!
Hitung mundur dari sekarang!!


===Boombox Monger "homicide"===

jika konsumen adalah raja maka industri adalah Kasparov
dan setiap vanguard lapangan tak lebih Lenin dari Ulyanov
mencari poros molotov
yang tak lebih busuk dari kritik kapitalisme George Soros
senyawa dari nyawa kreator dan sendawa para insureksionis berkosmos
ruang diluar buruh dan boss, dan kertas Pemilu yang kau coblos
dimana komrad ku mengganti logos dan kamus dengan batu Sisifus
memutus selang infus negara dan institusi sampai mampus
pada lahan bertendensi kooptasi Sony dan empty-V dan para radio penyedot phallus
fasis bertitah ‘harus’, mengayunkan pedang pada sayap setiap Ikarus
dengan hirarki dalam modus operandi layak Kopassus
microphone bagi kami adalah pemisah kalam dengan pembebasan yang mengkhianati
milisi tanpa seragam koloni, hiphop philantrophy seperti Upski
resureksi boombox yang sama pada Madison Park awal delapan puluhan
membawa ribuan playlist dari Chiapas, Kosovo dan Jalur Gaza
Seattle dan Praha, Checnya, Genoa, Yerusalem, Dili dan Tripoli
untuk api militansi aktivisme yang meredup pasca molotov terakhir terlempar di Semanggi
obituari dari lini terdepan milisi pada garis batas demarkasi
jelaga resistansi lulabi penghitam langit tanpa teritori
logika tanpa kuasa perwakilan yang layak dikremasi
ketika senjata bermediasi, ketika ekonomi dan valas berubah sosok menjadi tirani
jelajahi setiap kemungkinan dengan kain kafan modernisasi
prosa beraliansi dengan
dekonstruksi surga-neraka rakitan, militansi tanpa puritan
Verbal Homicide, Rock-Steady Bakunin, MC Klandestin
pada peta sirkuit boombox para B-boy kami adalah Fretilin dalam kacamata Bakin / Makhnovist yang melukis realisme sosialis diatas kanvas Dada
Post-Mortem Hip-Hop takkan pernah berkaca bersama Fukuyama
dialektika kami tanpa radio dan visualisasi anti-HBO
tanpa agenda politik partai yang membuat Mussolini membantai D’Annunzio
juga korporasi multinasional yang menjadikanmu lubang senggama
kooptasi kultur tandingan yang berunding dalam gedung parlemen Partai Komunis Cina
yang mereproduksi Walter Benjamin ke tangan setiap seniman Keynesian
yang mensponsori festival insureksi dengan molotov cap Proletarian®
instruksi harian dalam mekanisme kontrol pergulatan menuju amnesia
lupakan Colombus, karena Bush dan Nike® telah menemukan Amerika®
inkuisisi mikrofonik dalam kuasa estetika
yang merevolusikan pola konsumsi menjadi intelektualisme organik seperti Gramsci
ekonomi membuat kami mendefinisikan otonomi pada mesin foto kopi
rima anti-otoritarian memandikan bangkai Hiphop® yang tak pernah kau otopsi
membaca peta kekuasaan seperti KRS-ONE dan MC Shan
sambil meludahi modernitas seperti Foucault diatas neraka Panopticon
ketika Moralitas® telah berubah menjadi candu seperti Marxisme® dan Agama®
maka MC mengambil mikrofon dan melahirkan tragedi dari puncak Valhalla
karena Ardan® dan kalian hanya akan melahirkan kombinasi busuk seperti Iwan
dan Djody, dikotomi antara Farakhan, Amrozy, dan Nazi
bongkar paksa setiap parodi labirin eforia sensasional Harry Roesli
B-boy semiotika artifak simultan antara ekstasi dan revolusi
setiap properti privat adalah galeri dan merubah eksistensi
menjadi pertahanan paling ofensif para Darwinis yang menolak menjadi partisan




===From Ashes Rise "homicide"===

A mere appandage flesh on the machine of iron
we dont need no more blueprint to rock the so-called revolution
whoever they vote for, we’re ungovernable
since the rebels themselves are so predictable
we be like the Ruckus Society engages in chains of alliance
or be like the Autonomedia cracking the fucking movement
or be like the affinity posse self-sustaining our world
passing the torch, spreading the words
that this New World Boredom is sloppy
we used to slang rocks to cops
we used to break down the Blocks
now we’re dismayed and get fucked over burn-out topics
we left the boombox disbanded
fuck the preaching-to-the-converted bullshit
now here’s the massage: rock harder, party harder
organize more allied fists and burn down them borders
kept my rhymes dissin and my cocktails swingin
keepin contradictions kickin outta hype they all believin’
I be swimmin at the beach beneath the paving stone
rock my way out like Cypress Hill in Skull N Bones
full scale battle, making my days of war and nights of love
cuz its not a party matter, givin this house of pain a mad-hatter
in the twilight of Asia the spectre still hauntin
demanding the impossible with my steady rockin
microphone that don’t answer to no state nor institution
cuz if I cant dance to it then its not my revolution
kept my rhymes dissin and my cocktails swingin
keepin the contradictions kickin outta hype they all believin’
track-bombin hiphop beyond the good and evil
cuz market be makin feeble MCs, the casualties of capital
never have them faiths for them heavens to come
insurrect total resistance like godless Taliban and Saddam
expect the blue collar then face your demise
spawned from the ashes, we shall arise

my homeboy rocking Xeroxs …Rise !!!
fighting Black Bloc in Genoa …Rise !!!
my brothers battling I.S.A in Malaysia …Rise !!!
all ya’ll D.I.Y militias …Rise !!!
Madd media guerillaz …Rise !!!
Food Not Bombs worldwide yo …Rise !!!
Every fighters all over Indonesia …Rise !!!
Rise !!!



===Semiotika Rajatega "homicide"===

MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
gelora manuver rima Kahar Muzakar
tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
berusaha setengah mati menjadi negasi
berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
tak sabar menunggu saat monumental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez /
Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsi
dan prediksi partai marxist akan kematian borjuasi
melemparkan invitasi MC pada setiap rima
dan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasinga
MC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah final
tanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepal
lirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastis
dan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikal
dan masih jauh dibawah horizon minimal
memiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasional
hadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacara
dan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak cipta
jangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Media
yang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria
///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorgana
membuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang sama
persetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsur
dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur /
Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakan
tapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaan
bidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang dubur
pahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kubur
karena aku adalah seorang kapiten neraka
mematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tang
arwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiah
kalian ancam kami dengan lulabi akidah
paku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitas
kematian memang identitas yang tak perlu imortalitas
label adalah reduksi, komoditas residu industri
kultural hegemoni, membidani oponen dalam posisi
Prosa pramudya yang bukan Ananta Toer
Mengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkubur
memenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiar
menembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftar
MC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korek
membacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek
[] MC Yang sama petantang-petenteng
sekarang membawa aikon biz lebih banyak daripada anggota Slank
Kalian para martir hiphop, patriot tai kucing
Yang membela lubang pantat logika dengan darah
Siapkan microphone kalian dan siapkan untuk menutup lubang tai sejarah
dan bagi kalian yang menginterpretasikan lagu ini untuk kalian..
Lebok tah Anjing!
Nekrodamus
1 01 2010
Kami yang menari…
Hanya menyembah kuasa…
Dan meredam semua dinding–dinding neraka…
Kami yang menyimpan derita pada pintu-pintu surga…
Yo! Mereka yang menyimpan gelisah pada kegelapan
harus menaruh ngeri pada benih yang ditabur kemiskinan
yang menyimpan bara lebih banyak dari koleksi Tuhan atas kutukan
sehingga setiap jiwa yang mati tak harus menunggu proses pembusukan
dan mereka yang meredam angkara harus menyadari dinding bangunan
yang membuat pilihan tak dikirim tuhan untuk bebas dari setan
dan bersimpati pada nisan sebagai maha simbol kearifan
Dipungut setengah terpaksa di belokan separuh jalan
hidup yang berkubang hampir menyerupai selokan
dengan kubangan dimana mereka membuang limbah dan selongsong deodoran
megatruh kota yang meradang dibawah billboard Nokia dan Coca Cola
kokoh berpola seragam layak output GTO dan opini para tentara
menagih laba lebih banyak dari para kurir samsara
menagih suara di hari yang haram kau boikot atau menghuni penjara
menagih nyawa anakmu sebagai ganti wadal perantara
dengan belerang, valas, narkotik, sesajen dan maskara
jangan berkotbah tentang kiamat dipojok lokalisasi dimana malaikat
hanya boleh menjemput mereka yang sekarat
mencegat nafas setengah hidup dibekap
dilanskap pesugihan permanen sebagai pengabdi kamar mayat
tanpa belikat menjalani kanal berangkal dengan urat nadi tersayat
Apa yang dapat diharap dari intelektual yang sibuk merancang sengkarut
teori diatas statistik dan balistik filsafat yang sibuk membadut
Apa yang bisa diharapkan dari aktivisme yang pasang surut
kamerad, tak ada revolusi ditengah rakyat yang militan memasang buntut
sehingga petaka adalah antrian sembako dan kita menanti nomor urut
sehingga setan berhutang kegelapan lebih banyak dari metafor novel Phutut
meta-gore gospel thagut, laghut menyembunyikan makam lebih lihai dari kabut
lebih picik dari fatwa pengecut tebaran para imam yang tersudut
Penguasa kota ini menegakkan keamanan dengan memelihara rasa takut
Dinding kota ini mempromosikan kebebasan dengan mulut, hasrat dan mata tertutup
penegak iman disini membangun imaji Tuhan dengan kilatan pedang diatas punduk
maka kami tak butuh manual moral atas apa yang layak dan apa yang tidak patut
***
Sudah kuduga aku akan berubah wujud, separuh hamba, separuh Tuhan, separuh Marduk
Separuh hidupku dirajam berkah, tetap terkutuk
Separuh kutinggalkan terikat di rel kereta,
Separuh kusisakan untuk tiga matahatiku (matahariku), dan kubiarkan berlanjut
=========















Share:

RAJAGALUH

LOKAL ADS SUPORT